Rabu 02 Jan 2019 19:44 WIB

Ini Asal Sumbangan Dana Kampanye Jokowi-Ma'ruf

Sumbangan dana kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin mengalami kenaikan signifikan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Calon Presiden Joko Widodo mengunjungi kediaman KH. Ma'ruf Amin di jalan situbondo, Jumat (28/12).
Foto: Republika/Rizkyan Adiyudha
Calon Presiden Joko Widodo mengunjungi kediaman KH. Ma'ruf Amin di jalan situbondo, Jumat (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin telah melaporkan Penerimaan Dana Kampanye (LPSDK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam laporannya sumber dana pasangan calon Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin mengalami kenaikan signifikan selama tiga bulan masa kampanye.

Bendahara TKN Jokowi-Ma’ruf Wahyu Sakti Trenggono menjelaskan, awalnya dana kampanye pasangan nomor urut 01 pada bulan 23 September lalu sebesar Rp 11.901.000.000, kemudian mengalami kenaikan hingga Rp 55.987.176.801 per Januari 2019 atau bertambah Rp 44.086.176.801.

"Berasal dari sumbangan pasangan calon Rp 32 juta, partai politik dalam bentuk barang jasa sebesar Rp 2,1 miliar, perorangan Rp 121 juta, kelompok Rp 37,9 milyar, dan badan usaha Rp 3,9 milyar, totalnya jadi Rp 44,8 milyar," jelas Trenggono saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (2/1).

Untuk dana sumbangan pasangan calon, lanjut Trenggono, sebenarnya adalah perolehan bunga di rekening khusus dana kampanye. Yaitu dana pada laporan sebelumnya, yang kemudian dianggap sebagai milik pasangan calon berdasarkan hasil konsultasi dari akuntan. Sementara Jokowi-Ma’ruf belum memberikan sumbangan karena belum aktif kampanye.

Sementara itu, partai koalisi yang sudah memberikan dana baru dua partai yaitu Nasdem dan Perindo. Juga sumbangan dari kelompok dari kelompok pecinta olahraga yakni Golfer TRG dan Golfer TBIG. Terakhir, badan usaha non pemerintah berasal dari PT Lintas Teknologi Indonesia. Namun sampai saat ini, kata Trenggono belum ada sumbangan dari para pengusaha. Rencananya pihaknya akan melakukan ghatering dengan para pelaku usaha.

Adapun untuk pengeluaran, dana digunakan untuk konsolidasi daerah, rapat kerja, dan pelatihan. Adapun pos anggaran terbesar diserap untuk konsolidasi, alat peraga kampanye, dan saksi. Kendati demikian, Treggono optimistis akan ada banyak dana sumbangan pada bulan Januari ini.

"Kami sudah sosialisasi kepada relawan dan simpatisan sampaikan cara menyumbang," ujar Trenggono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement