Rabu 02 Jan 2019 19:33 WIB

22 Rumah Terendam Banjir di Kota Bogor

Selain faktor cuaca, ada kemungkinan indikasi banjir karena efek proyek tol Bocimi.

Wali Kota Bogor Bima Arya
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bogor Bima Arya

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 22 rumah di Kota Bogor, Jawa Barat, terendam banjir yang disebabkan oleh tersumbatnya gorong-gorong aliran Sungai Cimakaci atau anak Sungai Cisadane, Rabu (2/1). Luapan air ini menggenangi rumah warga di dua kampung sekaligus, yakni Kampung Rancamaya Cikobak, RT 003/RW 004, Kelurhan Rancamaya, dan Kampung Bojong Kerja RT 001/RW 004 Kelurahan Bojong Kerta, Kecamatan Bogor Selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menyebutkan, ada 22 rumah warga di Kampung Rancamaya Cigobak, dan tiga rumah di Kampung Bojong Kerta yang terendam banjir. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Banjir itu terjadi dikarenakan hujan yang terus mengguyur kawasan tersebut, dan ketidakmampuan gorong-gorong di sekitarnya menampung air hujan, debit serta volume air dari sungai Cimakaci.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang meninjau lokasi menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah penanggulangan banjir, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Menurutnya, kemungkinan besar banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga volume air anak sungai meningkat.

Selain karena faktor cuaca, Bima mengatakan, ada kemungkinan indikasi karena efek proyek tol Bocimi yang membuat penyempitan drainase di wilayah tersebut.

"Karena sering dilewati alat-alat berat, di beberapa titik kemungkinan diduga karena dampak Bocimi. Saluran drainase kelihatan mengecil, karena jalannya turun," kata Bima.

Bima menyebutkan, telah menginstruksikan lurah dan camat untuk mengungsikan warga sementara waktu ke masji-masjid terdekat. Dia juga kebutuhan sandang, pangan terpenuhi, mulai dari logistik, pakaian dan selimut, hingga makanan.

"Kami sudah instruksikan Dinas Sosial dan BPBD untuk menyalurkan bantuan kepada warga, peralatan tidur, baju, makanan. Juga meminta Damkar untuk menyedot air dulu," katanya.

Terkait kerusakan drainase, Bima juga menginstruksi Dinas PUPR untuk melakukan koordinasi dengan pihak Bocimi, bersama-sama melakukan perbaikan fisik yang diperlukan. Banjir dilaporkan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, hingga Rabu sore air sudah surut, dan warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Menurut warga, banjir ini merupakan kejadian yang pertama kalinya. "Sejarahnya baru pertama kali ini bajir," kata Andi, seorang warga.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement