REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan keragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia hendaknya tidak dipandang sebagai sumber perpecahan. Namun, sebagai sumber potensi besar dan kekuatan.
Menurutnya, Indonesia pun mendapatkan anugerah dengan rasa persaudaraan, cinta kasih, dan persatuan yang tinggi. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Perayaan Natal Nasional Tahun 2018 di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara.
"Aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, kerukunan, dan persaudaran. Dan persatuan yang bersumber dari keragaman bangsa kita," kata Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana.
Karena itu, Presiden mengajak semua pihak untuk terus menjaga, merawat, dan mensyukuri anugerah Tuhan berupa keragaman dan persatuan dengan saling menghormati, menghargai, dan membantu. "Karena di mana ada si Rungguk, di situ ada si Tata. Di mana pun kita duduk, di situ selalu ada Tuhan Yang Maha Esa," ucap Presiden berpantun.
Dalam acara ini Presiden turut didampingi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Selain itu tampak hadir, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi.