Sabtu 29 Dec 2018 14:10 WIB

Basarnas: Korban Meninggal Akibat Tsunami Jadi 429 Orang

Korban meninggal sebelumnya 420 orang.

Petugas Basarnas dibantu warga mengevakuasi korban meninggal akibat tsunami di pesisir Cinangka, Serang, Banten, Ahad (23/12).
Foto: Antara/Basarnas
Petugas Basarnas dibantu warga mengevakuasi korban meninggal akibat tsunami di pesisir Cinangka, Serang, Banten, Ahad (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG - Badan SAR Nasional menyatakan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tsunami yang melanda perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12) kembali bertambah menjadi 429 dari sebelumnya 420 orang.

"Kami yakin jumlah korban tsunami terus bertambah," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Banten Zaenal di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Sabtu (29/12).

Korban tsunami yang meninggal dunia itu hingga pukul 13.00 WIB tercatat 429 orang, luka-luka 1.041 orang, dan hilang 16 orang. Korban tsunami yang meninggal dunia dari warga Provinsi Banten sebanyak 313 orang dan Provinsi Lampung 116 orang.

Namun, kebanyakan jumlah korban yang meninggal adalah warga Kabupaten Pandeglang. Di antaranya Pantai Panimbang sebanyak 74 orang, Pantai Carita 71 orang, Tanjung Lesung 56 orang, Sumur 45 orang, dan Labuan 17 orang.

Tim SAR gabungan hingga kini memfokuskan evakuasi pencarian di sekitar pesisir Pandeglang, karena masih banyak korban tsunami yang belum ditemukan.

"Kita berharap seluruh warga yang hilang itu bisa ditemukan dalam kondisi meninggal maupun hidup," katanya.

Menurut dia, tim SAR gabungan terus memaksimalkan evakuasi dan pencarian jenazah karena dipastikan jumlah korban yang hilang masih banyak. Apalagi, Pantai Sumur kondisinya rata, dan juga bangunan ambruk akibat tersapu gelombang tsunami. Bencana tsunami di Banten tidak terduga sehingga masyarakat tidak sempat menyelamatkan diri.

"Kami bekerja keras dengan tim gabungan untuk melakukan evakuasi dan pencarian jenazah,termasuk di pulau kecil itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement