Jumat 28 Dec 2018 15:20 WIB

Korban Meninggal Akibat Tsunami Bertambah Menjadi 426

Jumlah korban yang mengalami luka-luka sebanyak 7.202 orang

Petugas mengevakuasi jenazah korban bencana Tsunami di Kawasan Sumur, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas mengevakuasi jenazah korban bencana Tsunami di Kawasan Sumur, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Jumlah korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda di Provinsi Banten dan Lampung terus bertambah.Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda mencapai 426 orang

"Sebelumnya kami sampaikan korban meninggal 430 orang. Ternyata ada korban meninggal yang terdata ganda. Yang tepat data hari ini," kata Sutopo dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (28/12).

Selain korban meninggal, Sutopo mengatakan 23 orang juga dilaporkan masih hilang, sementara 7.202 orang lainnya mengalami luka-luka dan 40.386 orang mengungsi di berbagai tempat yang tersebar.

Sementara itu, tsunami di Selat Sunda juga mengakibatkan kerusakan terhadap sejumlah sarana dan prasarana, yaitu 1.296 rumah, 78 penginapan dan warung, 434 perahu dan kapal, 69 kendaraan roda empat, 38 kendaraan roda dua, satu dermaga dan satu shelter.

"Semua data korban dan kerusakan masih sementara. Kemungkinan masih akan bertambah karena ada korban yang belum ditemukan," jelasnya.

Menurut Sutopo, masih banyak material dan puing yang belum diangkut dan belum dilakukan proses pencarian dan pertolongan. Karena itu, sangat mungkin akan ada korban lain yang ditemukan. "Pendataan akan dipercepat karena terkait dengan bantuan yang akan dikirimkan," ujarnya.

Tsunami Selat Sunda terjadi akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (22/12). Lima kabupaten di dua provinsi terdampak tsunami tersebut, yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten serta Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus di Provinsi Lampung.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten Zaenal Arifin, mengatakan sebagian besar jenazah korban tsunami sudah teridentifikasi kepolisian dan dibawa keluarganya untuk dimakamkan.

Petugas dari Badan SAR Nasional, TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan para sukarelawan masih melakukan pencarian dan evakuasi di darat dan laut. "Mereka mencari korban reruntuhan bangunan yang ambruk, serta menyisir daerah pesisir," katanya di Banten, Jumat (28/12).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement