Kamis 27 Dec 2018 23:33 WIB

Lintasan Trans Patriot Dievaluasi

Beberapa lintasan mengalami kepadatan cukup tinggi di jam-jam tertentu.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Endro Yuwanto
Petugas turun dari angkutan umum TransPatriot   jurusan  Terminal Bekasi - Harapan Indah di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/11).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Petugas turun dari angkutan umum TransPatriot jurusan Terminal Bekasi - Harapan Indah di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi mengevaluasi jalur lintasan bus Trans Patriot. Evaluasi dilakukan seiring masih ditemuinya sejumlah kendala operasional. Terutama, kemacetan lalu lintas di ruas protokol serta masukan dari warga terkait ketersediaan rute.

Kepala Humas PDMP Iqbal Daut mengatakan, beberapa lintasan yang dilalui oleh armada mengalami kepadatan cukup tinggi di jam-jam tertentu. Salah satu yang terparah yakni Jalan Ir H Djuanda dimulai dari kawasan Kranji hingga Stasiun Bekasi. Sementara, belum ada solusi untuk mengatasi kemacetan di wilayah tersebut.

“Trayek masih sama, karena itu kami evaluasi jalur yang dilalui saat bus ini supaya bisa lebih bermanfaat untuk digunakan masyarakat,” kata Iqbal kepada Republika.co.id, Rabu (26/12).

Bus Trans Patriot baru memiliki satu trayek, yakni Terminal Bekasi-Harapan Indah pulang pergi (PP). Namun, antara rute Terminal Bekasi ke Harapan Indah dan sebaliknya memiliki jalur berbeda.

Pada rute Termintal Bekasi-Harapan Indah, bus melalui Jalan HM Joyo Martono, Jalan Cut Meutia, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan Jenderal Sudiman, dan Jalan Sultan Agung. Adapun rute Harapan Indah-Terminal Bekasi Bus Trans Patriot melintasi Jalan Sultan Agung dan Jalan Ir H Djuanda. Dari dua rute tersebut terdapat 34 halte bus yang dilalui oleh sembilan armada Trans Patriot.

Terkait jumlah penumpang, Iqbal menyatakan rata-rata penumpang yang diangkut oleh satu bus dalam sekali PP sekitar 20 hingga 30 penumpang. Angka tersebut sudah memenuhi syarat untuk dimulainya pengenaan tarif bus.

Iqbal menjelaskan, tim teknis bersama pemerintah akan melakukan kajian untuk lintasan yang baru. Hal itu juga seiring akan adanya tambahan 20 armada bus Trans Patriot yang dihibahkan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Rencananya, tambahan armada tersebut akan mulai dioperasikan Januari 2019 bersamaan dengan dimulainya penerapan tarif penumpang. “Kami ingin 20 armada tambahan benar-benar dimanfaatkan. Jadi, selain penambahan lintasan untuk trayek yang sama, ada kemungkinan kami mengkaji trayek baru. Kan tidak mungkin semuanya bertumpuk di satu trayek dan lintasa.”

Kendati demikian, Iqbal mengakui penambahan trayek harus dilakukan dengan hati-hati. Terutama jika jalur yang akan dilewati telah digunakan oleh Angkot. Sebab, hal itu dapat menimbulkan gesekan dan kecemburuan. Ia mengatakan, kajian penambahan lintasan dan trayek menimbang aspek yuridis, sosial, dan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement