Kamis 27 Dec 2018 22:58 WIB

500 Warga di Pulau Sebesi Dievakuasi

Pulau Sebesi berada dekat dengan gugusan Anak Gunung Krakatau

Dermaga Canti di Rajabasa, Lampung Selatan tempat hilir mudik warga ke Pulau Sebesi, juga hancur diterpa tsunami.
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Dermaga Canti di Rajabasa, Lampung Selatan tempat hilir mudik warga ke Pulau Sebesi, juga hancur diterpa tsunami.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Hampir 500 orang warga dari Pulau Sebesi, yang berada dekat dengan gugusan Anak Gunung Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung akhirnya berhasil dievakuasi untuk diungsikan ke lokasi penampungan di Kalianda.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan I Ketut Sukerta mengatakan sebanyak hampir 500 orang warga Pulau Sebesi itu berhasil dievakuasi menggunakan kapal TNI AL untuk dibawa ke Pelabuhan Panjang, Bandarlampung. Ketut Sukerta menambahkan warga Pulau Sebesi tersebut akan ditempatkan di Lapangan Tenis Indoor Kalianda, Lampung Selatan sebagai tempat penampungan mereka selama diungsikan.

"Mereka diturunkan di Pelabuhan Panjang lalu dibawa dengan mobil ke Lapangan Tenis Indoor Kalianda," katanya, Kamis (27/12).

Ia menjelaskan, para pengungsi diturunkan di Pelabuhan Panjang, Bandarlampung karena dermaga itu lebih memadai dan luas untuk merapat bagi kapal TNI AL KRI Cirebon 543, sesuai dengan instruksi komandan kapal.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Sulistyaningsih, warga dari Pulau Sebesi itu akan langsung diberangkatkan ke Lampung Selatan dengan menggunakan satu unit bus dinas Polresta Bandarlampung, 10 unit bus milik Pemkot Bandarlampung, satu unit truk dinas TNI AL, lima unit truk dinas TNI AD, tiga unit truk dinas Basarnas, dua unit ambulans dinas TNI AL, satu unit ambulans RS Graha Husada, tiga unit patroli dinas POM TNI AL, dan lima unit Bus Trans-Lampung.

Sebelumnya, setelah sebagian warga lain telah lebih dulu diungsikan, warga Pulau Sebesi masih tersisa bertahan itu telah meminta untuk dievakuasi dari pulau tersebut, mengingat kondisi aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) telah ditingkatkan statusnya dari waspada (level II) menjadi siaga (level III). Semula mereka masih mencoba bertahan di pulau itu.

Hingga kini, korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan keseluruhannya tercatat sebanyak 116 orang dan yang sudah teridentifikasi sebanyak 115 jenazah serta 1 jenazah belum teridentifikasi. Selain itu, belasan korban dilaporkan masih hilang, korban luka-luka 2.446 orang, dan pengungsi mencapai hampir 8.000 orang, serta rumah yang rusak 658 unit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement