REPUBLIKA.CO.ID, TAWANGMANGU -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kondisi Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, sampai saat ini, aman dari dampak abu vulkanis Gunung Anak Krakatau. Sehingga, masih digunakan untuk angkutan udara.
"Sampai saat ini, kondisi Bandara Soekarno-Hatta belum terganggu abu vulkanis, sehingga aman dilalui pesawat," katanya kepada pers di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jateng, Kamis (27/12).
Menhub berada di Tawangmangu untuk meninjau uji kelaikan bus dan tes urin pengemudi sehubungan liburan panjang akhir tahun yang juga dihadiri Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dan Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Indonesia (Korlantas Polri) Irjen Pol Refdi Andri. Menurut Menhub, sekalipun saat ini, belum ada gangguan abu vulkanis, tapi otoritas terkait terus melakukan pemantauan secara intensif untuk menghindari hal tidak diinginkan.
Budi Karya berharap abu vulkanis tidak sampai mengganggu penerbangan di bandara terbesar Indonesia tersebut, karena jika sampai terjadi akan mengganggu ratusan penerbangan domestik dan internasional. "Tentu kita berharap hal itu tidak terjadi karena bisa mengganggu penerbangan yang setiap hari mencapai ratusan," kata Menhub.
Dia telah memerintahkan pihak terkait untuk terus memantau kondisi abu vulkanis Gunung Anak Krakatau, sehingga bisa diambil langkah terbaik jika memang kemungkinan terburuk terjadi. Terkait dengan penumpang feri Bakauheni-Merak, Menhub mengatakan memang ada sedikit penurunan jumlah penumpang akibat bencana tsunami beberapa hari lalu.
"Memang ada sedikit penurunan penumpang, tapi diharapkan segera pulih sambil terus dipantau kondisi Gunung Anak Krakatau," kata Menhub.
Sementara, untuk pelayaran di provinsi lain, Menhub mengatakan, kondisinya tetap ramai apalagi untuk jalur sejumlah kota di Indonesia timur. Untuk memastikan keamanan pelayaran, pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada pengelola kapal dan pelabuhan untuk melakukan rutin uji kelaikan.
"Bukan hanya bus saja yang diuji kelaikan, tapi kapal juga harus dilakukan untuk memastikan kapal dalam kondisi aman digunakan," kata Budi Karya.