Kamis 27 Dec 2018 14:14 WIB

Bupati Serang Apresiasi RSDP Tangani Korban Tsunami

Hampir semua tenaga medis turun memberikan pelayanan maksimal.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Bupati Serang Ratu Tatu Hasanah menjenguk korban tsunami di RSUD Dradjat, Serang.
Foto: Humas Pemkab Serang
Bupati Serang Ratu Tatu Hasanah menjenguk korban tsunami di RSUD Dradjat, Serang.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengapresiasi kinerja dokter dan perawat rumah sakit Drajat Prawiranegara (RSDP). Dokter dan perawat bekerja tanpa kenal lelah dalam menangani para pasien tsunami yang datang di rumah sakitnya.

“Saya lihat kondisi di IGD, korban tsunami sudah masuk ke ruangan perawatan semua. Saya juga melihat ke ruang perawatan, kondisinya luar biasa perkembangannya membaik,” kata Tatu dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (27/12).

Tatu bahkan mengunjungi RSDP langsung untuk melihat bagaimana dokter-dokter dan perawat menangani para pasien. Tatu juga mengucapkan terima kasih kepada para tenaga medis yang tidak kenal lelah melayani korban tsunami yang terus berdatangan.

Ia juga menjenguk korban yang ada di Instalasi Gawat Darurat (IGD), serta berbincang sejenak dengan perawat dan dokter di IGD. Menurutnya ada satu pasien yang kondisinya sempat mengkhawatirkan dan telah menjalani operasi hingga sembilan jam.

Beruntung nyawa pasien tersebut berhasil diselamatkan dan kini kondisi pasien tersebut telah membaik. “Perkembangan pasien yang mengkhawatirkan, kondisinya sudah baik. Sangat baik,” kata Tatu.

Tatu juga mengatakan bahwa Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek sebelumnya telah mengunjungi RSDP lebih dulu.  Nila melihat dan memantau bagaimana proses pelayanan kesehatan yang diberikan pihak rumah sakit terhadap korban tsunami pada Senin 24 Desember lalu.

Alhamdulillah Ibu Menkes mengangkat dua jempol terhadap RSDP karena mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Dokternya bekerja dengan penuh semangat dan keikhlasan sehingga semua bisa tertangani dengan baik,” ujar Tatu.

Plt Direktur RSDP, Sri Nurhayati mengatakan, aparatur, tenaga kesehatan, dan tim medis RSDP telah bekerja dengan sangat maksimal. Mereka juga bekerja sesuai dengan standar operasional dalam menangani para korban bencana.

“Semua korban tsunami yang datang dan memerlukan pertolongan, membutuhkan pelayanan, sudah dilayani semaksimal dan seoptimal mungkin,” Sri.

Hampir semua doker lanjut Sri, turun tangan dalam memberikan pelayanan maksimal kepada korban bencana. Mereka juga bekerja selama 24 jam, bergiliran memberikan pelayanan.

Bahkan ada dokter yang sampai membatalkan cuti akhir tahunnya demi memberikan pertolongan kepada korban tsunami Selat Sunda. Kini sebanyak 57 dokter spesialis bahu-membahu menangani para korban ditambah dengan dokter umum yang ada di IGD.

“Kurang lebih ada 100 dokter yang telah bekerja maksimal, belum lagi ada dokter bantuan dari RSCM yang juga sudah membantu pelayanan di RSDP,” ujarnya.

Sampah saat ini Sri mengungkapkan, ada 125 pasien korban tsunami Selat Sunda yang dirawat di RSDP. Kemudian korban meninggal yang ditangani instalasi forensik dan medikolegal sebanyak 27 orang dan telah dibawa oleh keluarganya.

“Sekarang yang dirawat ada 36 orang. Kondisinya relatif membaik,” kata Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement