Rabu 26 Dec 2018 23:29 WIB

Korban Tsunami di Lampung Butuh Pakaian Layak Pakai

Korban dari Kecamatan Rajabasa masih memilih mengungsi di atas bukit

Suasana rumah yang hancur di Desa Way Uli, Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (25/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana rumah yang hancur di Desa Way Uli, Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Korban bencana tsunami yang mengungsi di perbukitan dan gunung di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, membutuhkan pakaian layak pakai dan makanan.

"Pakaian yang saya pakai hanya tersisa yang ditubuh karena rumah saya hancur diterjang tsunami, bahkan paman dan bibi saya pun meninggal," kata warga Dusun 1, Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (26/12).

Menurutnya, saat kejadian dirinya melihat air laut datang dengan cepat bahkan gelombang tsunami yang datang tidak  hanya sekali tetapi tiga kali. Suasana pun semakin mencekam karena listrik padam.

Tanpa pikir panjang ia dan anaknya langsung lari ke bukit yang ada tepat di belakang rumahnya. Namun nahas paman dan bibinya tidak berhasil menyelamatkan diri dan ikut menjadi korban meninggal.

Setelah air laut mereda, ia pun turun bersama warga lainnya untuk melihat kondisi rumahnya tetapi ternyata sudah rata dengan tanah dan banyak jenazah bergelimpangan di jalan.

Hingga saat ini, ia mengaku masih takut dan trauma sehingga memilih bertahan di bukit untuk mengungsi dan hanya sesekali turun ke posko bantuan yang dipusatkan di SMAN 1 Rajabasa."Saya ke sini untuk meminta makanan dan pakaian, karena sudah tidak ada lagi. Kalau kebutuhan tentunya banyak tetapi yang terpenting ada pakaian dan makanan," tambahnya.

Warga lainnya, Sirajudin mengatakan bahwa beberapa keluarganya ikut menjadi korban meninggal, sekarangpun ia masih bertahan di atas bukit untuk mengungsi. Namun beruntung saat kejadian ia tengah berada di rumahnya yang lain di Kecamatan Kalianda.

"Saya merupakan guru di SMAN 1 Rajabasa, ada beberapa anak didik saya dan guru yang ikut meninggal pada bencana tsunami yang menerjang beberapa hari lalu," katanya.

Sementara, Koordinator Relawan Warga Dusun 1 Lukman mengatakan untuk bantuan saat ini mencukupi hingga satu bulan ke depan. Tapi dikhususkan untuk warga Dusun 1 yang jumlahnya mencapai 185 kepala keluarga.

Maka dari itu, untuk warga yang meminta bantuan dilakukan pendataan agar kebagian semua dan tidak menjadi permasalahan, sebab jika dibagikan secara bebas khawatir ada warganya yang tidak kebagian. Sebab setiap dusun ada posko bantuannya.

"Bantuan yang datang berasal dari berbagai elemen baik swasta, pemerintah bahkan warga desa terdekat yang tidak terdampak tsunami," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement