REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah isu akan terjadi tsunami di wilayah Bengkulu pada 26 Desember 2018. Pernyataan itu disampaikan untuk menanggapi informasi palsu atau hoaks yang mengatasnamakan BMKG mengenai akan terjadi bencana tsunami di wilayah Bengkulu dan sekitarnya.
"Berita yang beredar tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang, Litman dalam keterangan tertulis di Bengkulu, Rabu (26/12).
Dia meminta masyarakat untuk tidak terpancing isu yang berkembang melalui berbagai platform media sosial. Hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara akurat kapan gempa bumi ataupun tsunami akan terjadi.
"Sampai saat ini gempa bumi pemicu terjadinya tsunami belum dapat diprediksi. Karena itu, kami meminta masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi resmi BMKG terkait gempa dan tsunami," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan beraktivitas normal. Serta tidak mudah terpengaruh oleh berbagai isu negatif terkait akan terjadinya bencana alam di suatu wilayah.
"Kami menghimbau masyarakat untuk tenang, serta selalu mengikuti informasi terkait tsunami melalui website resmi BMKG," tutupnya.