REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI -- Sekitar 1.200 orang penduduk Pulau Sebesi dan Sebuku, Provinsi Lampung, berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung pada Rabu (26/12). Evakuasi dilakukan setelah Kementerian Perhubungan mengerahkan empat unit kapal penumpang untuk mengangkut para pengungsi yang wilayahnya sempat terisolasi akibat bencana tsunami pada Sabtu (22/12) lalu.
“Alhamdulillah evakuasi penduduk Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku hari ini berlangsung lancar. Saat ini, mereka sudah tiba di Pelabuhan Bakauheni dan langsung disambut oleh Plt. Bupati Lampung Selatan beserta jajaran Kantor KSOP Kelas I Panjang, KSOP Kelas V Bakauheni, PT. ASDP dan selanjutnya seluruh pengungsi dibawa ke Pendopo Kabupaten Lampung Selatan,” tutur Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R Agus H Purnomo, dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika.co.id, Rabu (26/12).
Adapun keempat kapal yang dikerahkan untuk mengangkut para pengungsi di Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku adalah Kapal Patroli KPLP KNP Trisula P.111 dan KNP Jembio P.215 dan dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok, kapal KM Sabuk Nusantara 66 yang dioperatori PT. Pelni dan kapal penyeberangan KMP Jatra 3 milik PT. ASDP Indonesia Ferry.
Menurut Agus, kapal patrol KNP Trisula berhasil mengangkut sekitar 76 orang penduduk dari Pulau Sebuku, kapal KM. Sabuk Nusantara 66 mengangkut sekitar 300 orang dari Pulau Sebesi dan KMP. Jatra 3 mengangkut sekitar 900 orang dari Pulai Sebesi. Sedangkan kapal KNP. Jembio bertugas mengawal dari belakang KM. Sabuk Nusantara 66.
“Kementerian Perhubungan akan terus berupaya memberikan dukungan dan bantuan kepada para korban tsunami di Selat Sunda, baik berupa sarana transportasi maupun bantuan kemanusiaan lain yang dibutuhkan Saudara-saudara kita disana,” ucap Agus.
Agus mengatakan, kapal KM Sabuk Nusantara 66 yang telah selesai bertugas mengangkut para pengungsi, akan kembali ke Pelabuhan Sunda Kelapa untuk melayani masyarakat pengguna jasa transportasi laut pada masa Angkutan Laut Natal Tahun 2018 dan Tahun Baru 2019.
Kirim bantuan
Pada hari ini (26/12) juga Kementerian Perhubungan kembali mengirimkan 1 (satu) unit kapal kenavigasian yakni KN Edam untuk mengangkut bantuan kemanusiaan yang akan didistribusikan kepada korban bencana tsunami di Banten dan Lampung.
Agus berkesempatan melepas keberangkatan kapal KN Edam yang bertolak dari Pelabuhan Indah Kiat Merak menuju Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang pada pukul 09.00 WIB, dan diperkirakan akan tiba di lokasi pada sore ini.
“Kami mengerahkan KN. Edam milik Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok untuk mengangkut bantuan kemanusiaan berupa 40 ton sembako/bahan makanan, 10 ton pakaian layak pakai, relawan serta bantuan lain yang dibutuhkan oleh para korban tsunami di Selat Sunda,” ujarnya usai melepas keberangkatan KN. Edam di Merak, Banten.
Agus juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak dan stakeholder yang telah berpartisipasi memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban bencana tsunami.
“Terima kasih atas perhatian, dukungan, dan bantuan yang telah diberikan oleh seluruh pihak dan stakeholder pelayaran. Kami akan mendistribusikan bantuan ini kepada para korban yang membutuhkan,” tuturnya.
Dia berharap, seluruh kru kapal dan nakhoda serta semua unsur yang terlibat dalam kegiatan pendistribusian bantuan selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dalam bertugas.
Turut hadir dalam pelepasan KN Edam tersebut anatra lain Kepala KSOP Kelas I Banten, Kepala Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, perwakilan BUMN, asosiasi dan stakeholder pelayaran di wilayah Banten.
Selain itu, pengiriman bantuan kemanusiaan bagi korban tsunami di Selat Sunda juga dilakukan oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok.
Menurut Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Sri Rejeki, bantuan yang dikirmkan berasal dari sumbangan para pegawai Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok dan telah diberangkatkan pada pagi ini menggunakan tiga mobil operasional kantor.
“Pagi ini kami telah mendistribusikan bantuan berupa 135 dus mie instan, beras, air mineral, dan makanan ringan yang berasal dari sumbangan para pegawai kami,” tutur Sri.
Pihaknya berharap, bantuan dari berbagai pihak dapat terus disalurkan melalui Posko Terpadu di Pelabuhan Tanjung Priok.
Bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan kepada korban tsunami di Banten dan Lampung, dapat juga menyalurkan bantuannya melalui Posko Terpadu di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Selain itu, pegawai Kantor Kesyahbandaran Tanjung Priok juga akan disiagaikan untuk membantu pendistribusian bantuan kepada para korban lokasi bencana,” ujar Sri.