Rabu 26 Dec 2018 14:35 WIB

Dengar Kabar Air Laut Naik, Warga Merak Balantung Mengungsi

Warga pesisir Lampung tidak mau ambil risiko atas ancaman datangnya gelombang tinggi.

Salah satu foto yang berada di puing-puing reruntuhan bangunan yang terdampak tsunami di Desa Way Uli, Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (25/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Salah satu foto yang berada di puing-puing reruntuhan bangunan yang terdampak tsunami di Desa Way Uli, Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KALIANDA -- Sebagian masyarakat di Dusun Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengungsi ke dataran tinggi pegunungan setempat, karena mendengar kabar bahwa air laut naik. Warga tak mau ambil risiko jika nantinya gelombang tinggi atau tsunami kembali menghantam pesisir Lampung.

"Saya dengar kabar dari anak dan famili saya di wilayah Gayam bahwa di Kalianda airnya naik. Makanya mereka langsung mengungsi ke dataran tinggi (gunung)," kata salah satu warga, Khodijah menjelaskan di Lampung Selatan, Rabu (26/12).

Berdasarkan pantauan di lokasi, terlihat di sepanjang Jalan Pariwisata, Dusun Merak Belantung warga berlalu lalang sedikit demi sedikit bolak-balik mengantar dan menjemput anak istrinya hingga barang-barang yang bisa dibawanya menggunakan sepeda motor. Dalam kondisi tersebut, Khodijah bersama anaknya juga bergegas ingin menyusul warga lainnya untuk mengungsi ke dataran tinggi.

Meskipun dalam kondisi jauh dari perairan laut Merak Belantung, namun Khodijah tidak mau mengambil resiko. "Saya juga mau ngungsi mas, biasanya warga di sini ngungsi di gunung sekitar satu jam dari lokasi pemukiman," kata dia.

Sejumlah rumah yang berada di sepanjang Jalan Pariwisata, Desa Merak Belantung terlihat sepi dan pintu dalam keadaan tertutup. Sama sekali tidak terlihat aktivitas di lokasi maupun terlihat anak-anak yang bermain di halaman rumah. Di lolasi terlihat juga warung nasi maupun warung kelontongan yang berada di depan rumah dalam keadaan tertutup.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement