Selasa 25 Dec 2018 07:44 WIB

Ada Info Air Laut Surut, Ribuan Warga Lampung Timur Ngungsi

Warga meminta BMKG memberikan penjelasan.

Situasi terkini di Jalan Raya Pantai Carita sekitar km 144, Karang Bolong, Anyer Cinangka, Serang, Banten, Senin (24/12) sore. Tampak puing-puing bekas bangunan yang terhempas sapuan gelombang tinggi pada Sabtu (22/12) malam lalu. Jalan sudah dapat dilalui, meskipun proses pembersihan dengan kendaraan alat berat dan para petugas masih dilakukan.
Foto: Republika/Hasanul Rizqa
Situasi terkini di Jalan Raya Pantai Carita sekitar km 144, Karang Bolong, Anyer Cinangka, Serang, Banten, Senin (24/12) sore. Tampak puing-puing bekas bangunan yang terhempas sapuan gelombang tinggi pada Sabtu (22/12) malam lalu. Jalan sudah dapat dilalui, meskipun proses pembersihan dengan kendaraan alat berat dan para petugas masih dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TIMUR  -- Ribuan warga pesisir pantai Timur Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung panik dan mengungsi pada Senin (24/12) malam. Ini menyusul informasi air laut di pantai daerah setempat surut.

"Ribuan orang malam ini ngungsi karena ada kabar akan ada  tsunami, karena air lautnya surut," kata Darmanto, warga Desa Sriminosari Kecamatan Labuhan Maringgai, Selasa (25/12) dinihari.

Saiun, warga Desa Margasari Kecamatan Labuhan Maringgai juga mengabarkan hal yang sama. "Iya pada ngungsi, warga ketakutan," ujarnya menambahkan

Warga meminta BMKG segera memberikan informasi terkait isu tsunami pasalnya ribuan warga di daerahnya resah, takut dan panik.

Baca juga, Pakar Prediksi Tsunami Susulan Terjang Indonesia.

Umam, warga lainnnya saat dihubungi mengatakan sedang berada di tepi pantai Desa Margasari. Menurut dia, tidak terjadi apa-apa meskipun air laut memang surut. "Memang surut tapi ini sering terjadi setiap malam, " kata Umam.

Sementara Bripka Koko Bhabinkantibmas Desa Margasari membenarkan mengungsinya ribuan warga. Ia mengimbau warga tak panik dan tetap waspada.

Kapolres Lampung Timur AKBP Taufan Dirgantoro menyatakan telah meminta  jajarannya menenangkan warga. 

Taufan juga mengatakan sedang menghubungi pihak BMKG Lampung untuk meminta informasi yang diperlukan sebagai rujukan memberi informasi yang benar kepada masyarakat.

"Kami sedang berusaha mencari informasi dari BMKG Bandarlampung, dan kami sudah minta kapolsek mengimbau warga tidak panik namun waspada," katanya

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement