REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Masyarakat yang hendak melintas di perlintasan sebidang wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto harus lebih berhati-hati. Hal ini mengingat frekuensi perjalanan selama masa angkutan natal dan tahun baru 2019 yang mengalami peningkatan cukup tinggi.
Vice Presiden PT KAI Daop 5 Purwokerto MD Huda D Santoso menyebutkan selama masa angkutan Nataru ada 140 rangkaian KA penumpang dan barang yang akan melintas di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto. Dengan jumlah ini, maka bila dirata-rata akan ada satu KA yang melintas setiap 10 menit.
"Itu kalau dirata-rata. Kenyataannya, ada waktu- waktu yang senggang, dan ada saat dimana perjalanan KA sangat padat," kata Huda seusai gelar pasukan persiapan masa angkutan Nataru di halaman kantor PT KAI Daop 5 Purwokerto, Rabu (19/12).
Empat Jalur Kereta Api di Jabar Ini akan Kembali Diaktifkan
Masa angkutan Nataru 2019, berlangsung sejak 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. Huda mengingatkan warga untuk berhati- hati, karena masih banyak perlintasan yang belum dijaga dan berpalang pintu.
Dia menyebutkan, dari sekitar 300 perlintasan yang ada di wilayahnya, baru sekitar 70 perlintasan yang berpalang pintu dan dijaga petugas.
Terkait hal ini, dia menyebutkan selama masa nataru tidak bisa menempatkan petugas di seluruh perlintasan yang belum berpalang pintu. Hal ini mengingat keterbatasan personil dari PT KAI Daop 5.
Manajer Humas PT KAI Daop 5, Supriyanto menyebutkan pihaknya telah memilah perlintasan mana saja yang dinilai rawan. Khususnya perlintasan yang belum berpalang pintu.
"Dari pendataan ada 11 perlintasan tak berpintu yang kami nilai rawan. Di 11 perlintasan itu kami akan menempatkan petugas. Setiap perlintasan kami tempatkan 3 petugas karena harus aplusan setiap 8 jam seksli," kata dia.