Senin 17 Dec 2018 18:42 WIB

Khitan Massal Ramaikan DIY Jelang Akhir Tahun

Sebanyak 62 anak-anak mendapat khitan gratis tersebut.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Khitanan Massal
Foto: PKPU
Khitanan Massal

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah gelaran khitan massal gratis digelar di DIY. Pekan ini, terdapat dua agenda khitan massal dihelat yang diinisiasi Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM dan Rumah Zakat (RZ).

Gelaran khitan massal pertama dilaksanakan di Klinik Rumah Zakat yang ada di Kabupaten Bantul. Khitan diberikan kepada anak-anak yatim dan dhuafa yang disponsori donasi masyarakat dan KPP Pratama Yogyakarta.

Kegiatan itu dibuka langsung Branch Manager Rumah Zakat Cabang Yogyakarta, Warnitis, dan Kepala KPP Pratama Yogyakarta, Guntur Wijaya Edi. Sebanyak 62 anak-anak mendapat khitan gratis tersebut.

Setelah itu, para peserta mendengarkan dongeng anak dari Bunda Likah. Mereka turut menyaksikan pemutaran film edukasi sembari menunggu giliran atau nama mereka dipanggir untuk dilakukan khitan.

Mereka turut mendapatkan bingkisan berupa baju koko, sarung, peci dan uang sakut. Walau beberapa tampak tegang dan menangis, pelaksanaan khitan yang dilaksanakan satu hari itu cukup lancar.

Branch Manager Rumah Zakat Cabang Yogyakarta, Warnitis mengatakan, khitanan memang sengaja dilaksanakan saat libur sekolah. Karenanya, Rumah Zakat turut mengajak para donatur turut menyukseskan kegiatan tersebut.

"Dengan harapan bisa menjadi sarana pengisi liburan mereka untuk kegiatan yang positif," kata Warnitis, Senin (17/12).

Selain Rumah Zakat, pada hari yang sama khitan massal digelar di Auditorium RSA UGM yang ada di Kabupaten Sleman. Kegiatan ini digelar secara rutin menjelang Dies Natalis UGM, sekaligus mengenalkan sejumlah fasilitas RSA UGM.

Sebanyak 53 anak-anak menjadi peserta sunatan. Selain itu, terdapat 30 orang kepala keluarga dari Dusun Kronggahan yang diberikan kartu sehat sebagai akses langsung untuk berobat ke RSA UGM.

Kartu sehat itu sendiri dihadirkan dengan menggandeng RZIS UGM. Nantinya, masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu dan tinggal di sekitaran Kampus UGM bisa mengakkses layanan kesehatan yang ada secara gratis.

Secara prinsip, kartu sehat RSA UGM itu berfungsi sebagai penutup biaya berobat yang tidak tertutup BPJS Kesehatan. Sejak diperkenalkan pada 2010, sudah ada 361 orang yang sudah mendapat kartu sehat.

Direktur Utama RSA UGM, Arief Budiayanto mengatakan, khitan massal ini digelar dengan menggandeng pula Bank Syariah Mandiri. Khitan dilaksanakan selama tiga jam dengan menerjunkan delapan dokter dan sejumlah tenaga medis.

"Kita harapkan juga 30 kepala keluarga ini bisa memanfaatkan karut sehat tersebut," ujar Arief.

Kepala Dukuh Kronggahan, Antok Sudadi, menyambut baik pemberian kartu sehat untuk masyarakatnya tersebut. Sebab, selama ini masyarakat mengaku kesulitan mengakses langsung layanan kesehatan di RSA UGM.

Padahal, mereka tinggal di sekitaran rumah sakit. Sebagian besar mengeluhkan BPJS soal akses faskes, sehingga mereka terpaksa mendapatkan memeriksakan kesehatan mereka ke klinik-klinik lain.

"Dengan kartu sehat ini mereka bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di RSA," kata Antok.

Untuk khitan massal Rumah Zakat, selain sumbangan masyarakat, donasi berasal dari sisihan gaji para pegawai KPP Pratama Yogyakarta. Sedangkan, khitan massal yang dihelat RSA UGM berasal dari RZIS dan Bank Syariah Mandiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement