Sabtu 15 Dec 2018 15:26 WIB

Presiden Jokowi Memulai Pembangunan Tol Pertama di Aceh

Presiden yakin dengan kerja keras proyek tersebut akan dapat terselesaikan

Red: EH Ismail
Presiden Joko Widodo saat melakukan penekanan sirene dan penandatanganan prasasti pembangunan jalan tol trans Sumatera ruas Banda Aceh-Sigli, Jumat (14/12)
Presiden Joko Widodo saat melakukan penekanan sirene dan penandatanganan prasasti pembangunan jalan tol trans Sumatera ruas Banda Aceh-Sigli, Jumat (14/12)

REPUBLIKA.CO.ID, SIGLI -- Pemerintah segera membangun jalan tol Trans Sumatera ruas Banda Aceh-Sigli. Hal itu ditandai dengan penekanan sirene dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Joko Widodo di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Jumat (14/12).

"Bukan sesuatu yang dulu kita bayangkan bahwa ini akan bisa sambung. Demikian juga dari Bakauheni sampai ke titik nol di Aceh ini, mungkin orang juga akan sangsi," kata Jokowi di lokasi proyek tol Banda Aceh-Sigli.

Meski banyak yang menyangsikan, Presiden yakin dengan kerja keras dan dorongan yang sama dari seluruh pihak baik di pusat maupun daerah, proyek tersebut akan dapat terselesaikan. Pemerintah memperkirakan Trans Sumatera dari Lampung hingga Aceh akan tersambung sepenuhnya pada 2024 mendatang.

"Saya meyakini nanti di 2024 dari Bakauheni ke titik ini insya Allah akan sambung, yaitu sepanjang kurang lebih 2 ribu kilo meter dengan ditambah cabang-cabangnya sepanjang 700 kilometer. Artinya totalnya 2.700 kilometer," ujar Jokowi.

Untuk mewujudkan target tersebut, Jokowi meminta dukungan dari pemerintah daerah dalam hal pembebasan dan penyediaan lahan bagi proyek pembangunan. Menurutnya, hambatan terbesar terkait dengan proyek pembangunan jalan tol serupa adalah pada persoalan penyediaan lahan.

"Masalahnya hanya ada di situ. Di mana-mana yang namanya pembangunan jalan tol itu selalu masalah di pembebasan," tuturnya.

Sementara itu, sejumlah proyek pembangunan jalan tol yang menjadi bagian dari Trans Sumatra akan segera diselesaikan. Terdekat, Kepala Negara akan meresmikan jalan tol yang menghubungkan Bakauheni hingga Terbanggi Besar.

"Dari Bakauheni sampai Terbanggi Besar itu sepanjang 140,8 kilometer akhir Desember ini insyaallah akan kita resmikan. Kemudian yang dari Bakauheni ke Palembang ini akan sambung insyaallah nanti di bulan April 2019 sepanjang 350 kilometer," ucapnya.

Jokowi kembali mengingatkan pembangunan jalan tol maupun infrastruktur lainnya merupakan prasyarat bagi sebuah negara untuk dapat bersaing dengan negara lainnya. Dibangunnya infrastruktur di seluruh pelosok Tanah Air akan membuka akses bagi pengembangan ekonomi daerah yang wilayahnya dibangun infrastruktur tersebut.

"Nanti pemerintah daerah juga harus bisa mengintegrasikan antara jalan tol ini dengan kawasan wisata. Jalan tol ini juga integrasikan dengan kawasan ekonomi khusus. Di Lhokseumawe ada kawasan ekonomi khusus. Integrasikan di situ sehingga mobilitas barang dan orang bisa cepat. Pasti investor akan tertarik masuk," kata Jokowi.

Untuk diketahui, dalam kesempatan yang sama, Presiden sekaligus meresmikan Masjid At-Taqarrub di Kabupaten Pidie Jaya yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Jokowi pada 15 Desember 2016. Masjid tersebut dibangun di atas lahan seluas 5.796 meter persegi dan mampu menampung sebanyak 1.600 jemaah.

Selain itu, Presiden juga meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Arun di Lhokseumawe dan flyover Simpang Surabaya yang menghubungkan pusat kota Banda Aceh dengan Sigli, Lhokseumawe, hingga Medan. Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement