Sabtu 15 Dec 2018 02:09 WIB

Mengenang 55 Tahun Hubungan RSUP Persahabatan dengan Rusia

Rusia memberikan bantuan alat medis bagi RSUP Persahabatan.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Gita Amanda
Rusia menghibahkan alat medis kepada RSUP Persahabatan sebagai bentuk awal kerja sama antara dua negara // RSUP Jakarta, Jumat (14/12)
Foto: Republika/Fergi Nadira
Rusia menghibahkan alat medis kepada RSUP Persahabatan sebagai bentuk awal kerja sama antara dua negara // RSUP Jakarta, Jumat (14/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah 55 tahun menjalin hubungan dengan Indonesia melalui Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, kini Rusia mulai mempererat kembali hubungan kedua negara dengan memberikan bantuan alat medis. Dua alat medis yang dihibahkan Rusia diberikan secara simbolis oleh Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva dan Dubes Rusia untuk ASEAN Alexander Ivanov kepada Direktur RSUP Persahabatan Mohammad Ali Toha, pada Jumat (14/12), di Aula dr. Soepadi Moekajin RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.

"Rusia buka kembali kerja sama antara dua negara. Dan ini menjadi pembuka untuk kerja sama yang lebih besar lagi," ujar Ali Toha saat ditemui Republika.co.id di RSUP Pershabatan, Jakarta pada Jumat. RSUP Persahabatan merupakan rumah sakit umum kelas A milik pemerintah.

Pembangunan rumah sakit awalnya sebagai pengembangan rumah sakit satelit dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada 1961 yang dipimpin langsung oleh para insinyur Rusia. Kemudian RSUP Persahabatan dibangun atas kerja sama pemerintah Indonesia dengan Uni Soviet sehingga diresmikan pada tanggal 7 November 1963, bertepatan dengan peringatan 46 tahun Revolusi Oktober.

Rumah sakit yang didirikan di lahan seluas 134.521 m2 ini sekarang berstatus sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk penyakit pernapasan. "Seperti kita ketahui Rusia sangat berhasil dalam penanggulangan Tuberculosis (TBC). Dan indonesia adalah negara kedua terbanyak di dunia penderita TBC, sehingga kita ingin belajar dari Rusia," ujarnya.

Satu buah Electrocardiography (EKG) dan dua Tensimeter sebagai hibah Rusia dalam membuka kerja sama antara kedua negara. Ali Toha mengaku sebagai bentuk kerja sama, RSUP Persahabatan telah menerima undangan untuk mengirim dokter ke Rusia.

"Jadi dokter sini mungkin ke sana dan dokter sana akan ke sini. Semacam ada pertukaran yang tujuannya menstransfer ilmu dan sebagai pembelajaran," ujar Ali Toha.

photo
Rusia menghibahkan alat medis kepada RSUP Persahabatan sebagai bentuk awal kerja sama antara dua negara RSUP Jakarta, Jumat (14/12)

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva mengatakan, kerja sama dua negara merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Sebab buah hubungan kedua negara menghasilkan keuntungan di kedua belah pihak.

"Kami telah bekerja sama di bidang edukasi dan humanitarian, dan tentunya turis Rusia yang mengunjungi Indonesia juga lebih dari 100 ribu orang. Jadi tujuan kami juga mengembangkan kerja sama yang menguntungkan Rusia dan Indonesia," ujar Dubes Vorobieva.

Sementara, Duta Besar Rusia untuk ASEAN, Alexander Ivanov mengatakan, pemberian hibah berupa tensimeter dan EKG tersebut merupakan wujud persahabatan Rusia dan Indonesia. Bukan hanya hibah alat-alat medis, Rusia juga akan memberikan beasiswa pelatihan bagi para dokter spesialis.

"Kita akan terus mendukung spesialis Indonesia. Sebagai contoh, Rusia memberikan program untuk spesialis di Vladivostok untuk negara ASEAN termasuk Indonesia. Rusia akan membayar semuanya termasuk tiket pesawat terbang," ujar Dubes Ivanov.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement