Kamis 13 Dec 2018 04:01 WIB

Pemindahan Markas ke Jateng Bentuk Manuver Balasan

Peningkatan suara di Jateng akan mengangkatkan peluangan kemenangan nasional.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Indira Rezkisari
Prabowo Subianto dan Jokowi.
Foto: AP
Prabowo Subianto dan Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Ekskutif Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun, menilai pemindahan markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merupakan langkah untuk membalas manuver tim sukses Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jawa Barat. BPN seakan ingin memberi kesan sebagai lawan tangguh bagi tim lawan.

"Manuver ini punya dua target sekaligus. Pertama meruntuhkan moral tim Jokowi. Dan kedua, Prabowo ingin memberi pesan, 'Anda (Jokowi) tidak menakutkan bagi saya'. Solo adalah langkah awal Jokowi ke kancah politik, dan Jawa Tengah itu kandang PDIP," tuturnya kepada Republika.co.id, Rabu (12/12).

Baca Juga

Boleh dibilang, lanjut Rico, Jateng itu ibu kotanya PDIP dan Jokowi. "Bayangkan perasaan kita kalau Jakarta diancam musuh, seperti itu analoginya," ucap dia.

Rico melanjutkan, bila Prabowo-Sandi kalah tipis di Jateng, maka artinya secara nasional peluangnya untuk menang makin membesar. Dilihat dari angka survei, kekalahan Prabowo pada 2014 lalu diperbesar dengan kekalahan di Jateng.

"Jika Prabowo-Sandi bisa dapat suara imbang saja di Jateng, maka akan mengangkat suara mereka di level nasional," papar dia.

Sebelumnya, Anggota BPN Prabowo-Sandi, Sodik Mudjahid menyampaikan beberapa alasan markasnya dipindahkan dari Jakarta ke Jawa Tengah. Dia meyakini pemindahan tersebut akan sangat berdampak positif bagi perolehan suara di Pilpres 2019 mendatang.

"Salah satu faktor untuk dapat mengungguli pejawat adalah angka perolehan suara di Jateng. Kalau di Jateng kami dapat angka seperti hasil Pemilihan Gubernur Jateng (2017 lalu) maka kami unggul secara nasional dengan angka tipis," ujar dia.

Selanjutnya, papar Sodik, jika Prabowo-Sandi berhasil unggul di Jateng maka berarti angka perolehan suaranya akan menjadi unggul besar. Apalagi, dia mengatakan tren suara Prabowo-Sandi berdasarkan survei internalnya terus meningkat. "Pada waktunya, pada hari H nanti, kami akan mengungguli pejawat," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement