REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Sudirman Said mengungkapkan misi khusus pemindahan markas BPN ke Jawa Tengah adalah untuk memenangkan pilpres. Ia mengatakan BPN menargetkan Prabowo-Sandiaga bisa memperoleh kemenangan hingga 50 persen di Jawa Tengah.
"Insya Allah pokoknya (target kemenangan) di atas 50 persen," kata Sudirman Said di Jakarta, Rabu (12/12). Meskipun BPN memutuskan untuk memindahkan markas mereka ke kampung calon presiden pejawat Joko Widodo (Jokowi), namun menurutnya BPN tidak boleh merasa Jakarta telah aman. Selain itu kepindahan markas tersebut menurutnya juga tidak akan membuat kerja tim pemenangan di Jakarta jadi keteteran.
"Enggak (keteteran) lah, kan Kerjanya kolektif kan? kan yang bekerja nggak cuma Pak Sandi, di Jakarta tentu akan diurus dengan cara lain," ucap mantan Menteri ESDM tersebut.
Sudirman menjelaskan BPN siap bekerja dengan mengandalkan jejaring relawan dan jejaring partai. Apalagi, imbuhnya Prabowo memiliki basis kultur di Jawa Tengah.
"Beliau keturunan orang Kebumen, besar di Banyumas. Jadi tahu betul lah medan Jawa Tengah," tuturnya.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga berencana akan memindahkan markasnya ke provinsi Jawa Tengah. Calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga menyebutkan sejumlah tempat yang akan menjadi markas baru BPN di Jawa Tengah.
"Di Solo juga boleh. Tapi saya rasa kan nanti kan ada sampai Brebes, kan nanti jauh, mungkin di tengah tengah. Mungkin di daerah Salatiga, Wonosobo, Temanggung," kata Sandiaga di Jakarta, Rabu (12/12).
Sandiaga menyebut usulan pemindahan tersebut berasal dari para relawan. Selain itu berdasarkan analisa yang ia lakukan, ia juga menyadari bahwa tingkat pengenalannya di Jawa Tengah belum cukup tinggi. Tidak hanya itu, pertimbangan dipindahkannya markas BPN ke Jawa Tengah adalah untuk memudahkan mobilisasi dan logistik kampanye.
"Tentunya sangat mudah kalau kita bergerak dari Jawa Tengah," ujarnya.