Rabu 12 Dec 2018 19:58 WIB

Polres Bantul Dalami Ricuh Suporter PSIM Yogyakarta

Kericuhan berawal saat suporter PSIM masuk ke lapangan saat laga berlangsung.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Sejumlah anggota polisi melerai suporter PSIM Yogyakarta yang masuk ke lapangan saat laga Piala Indonesia di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (11/12/2018). Laga PS Tira kontra PSIM Yogyakarta dihentikan karena ratusan suporter PSIM Yogyakarta masuk ke lapangan dan merusak perangkat pertandingan seperti jaring gawang dan papan iklan.
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.
Sejumlah anggota polisi melerai suporter PSIM Yogyakarta yang masuk ke lapangan saat laga Piala Indonesia di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (11/12/2018). Laga PS Tira kontra PSIM Yogyakarta dihentikan karena ratusan suporter PSIM Yogyakarta masuk ke lapangan dan merusak perangkat pertandingan seperti jaring gawang dan papan iklan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Polres Bantul, DIY, akan melakukan penyelidikan terkait kericuhan yang terjadi saat pertandingan babak 64 Piala Indonesia antara PS Tira melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY, Selasa (11/12) kemarin. Akibat kejadian tersebut, delapan orang menderita luka. 

Kepala Sub Bagian Humas Polres Bantul, AKP Sulistiyaningsih mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman atas kasus tersebut. Termasuk menunggu hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Reserse Kriminal Polres Bantul. 

"Penanganan selanjutnya akan melakukan penyelidikan dan mendalami terkait dengan kasus tersebut. Kita tunggu dari Reskrim," kata Sulistiyaningsih saat dikonfirmasi Republika, Rabu (12/12). 

Kericuhan berawal saat suporter PSIM masuk ke lapangan saat pertandingan masih berlangsung. Kericuhan ini mengakibatkan wasit menghentikan pertandingan saat laga tengah berlangsung, tepatnya pada menit ke-80. 

Kemarahan suporter PSIM sendiri berawal setelah gol kedua tercipta dari PS Tira. Tak lama setelah itu, suporter PSIM langsung masuk ke lapangan dan membuat kericuhan. 

"Hal ini membuat wasit langsung menghentikan pertandingan. Wasit juga ikut dikejar suporter karena dinilai berat sebelah," kata Sulistiyaningsih.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement