Rabu 12 Dec 2018 19:18 WIB

Aktivitas Bandara Soekarno-Hatta Sempat Terhenti

Akibat cuaca buruk, pesawat tidak diperbolehkan lepas landas selama satu jam.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolanda
Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia berkomunikasi dengan pilot saat beraktivitas di dalam menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia berkomunikasi dengan pilot saat beraktivitas di dalam menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Senior Manager Of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang mengatakan aktivitas di bandara sempat terhenti akibat cuaca buruk pada Rabu (12/12). Menurut dia, selama satu jam pesawat tak diperbolehkan untuk lepas landas atau mendarat di Bandara Soekarno-Hatta karena jarak pandang yang di bawah normal.

"Tadi sempat terjadi Notam (Notice To Airmen) pada pukul 13.30-14.30 WIB," kata dia ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (12/12).

Meski begitu, Febri menilai, saat ini kondisi Bandara Soekarno-Hatta sudah berangsur normal. Notam itu, kata dia, merupakan kali pertama dalam sepekan terakhir selama memasuki musim hujan.

Menurut dia, terjadi beberapa penundaan penerbangan selama sepekan terakhir. Namun, itu disebabkan oleh kendala teknis, bukan akibat cuaca buruk. Menurut dia, penundaan akibat permasalahan teknis adalah kejadian yang wajar.

Febri menegaskan, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Air Traffic Control (ATC) untuk memastikan kelayakan penerbangan. Dengan begitu, pilot dapat diberikan informasi yang valid mengenai kondisi cuaca.

Menurut dia, BMKG memang sudah memprediksi waktu-waktu cuaca akan ekstrem. Namun kata dia, untuk sementara ini aktivitas Bandara Soekarno-Hatta masih normal. 

"Terkait layak terbang itu kan ada di ATC dan otoritas bandara. Itu ditentukan secara situasional dan tidak terprediksi. Kalau memang tak dianjurkan terbang, ya harus dilaksanakan," tegas dia.

Terkait pelayanan bandara jika ada masalah cuaca, Febri menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan maskapai, kepolisian, dan TNI, agar kalau ada penundaan kita bisa menenangkan penumpang. Hak penumpang, kata dia, akan tetap dijamin sesuai kewajiban.

Selain itu, pihaknya juga telah menyediakan tempat khusus penumpang yang mengalami penundaan keberangkatan. "Jangan sampai juga terjadi anarkis gara-gara seperti itu juga tidak boleh," ujar dia.

Akibat Notam itu, belasan penerbangan terpaksa ditunda. Tak hanya itu, sejumlah penerbangan dari berbagai daerah tujuan ke Bandara Soetta juga terpaksa dialihkan pendaratannya.

Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-567 dengan rute Kualanamu-Tangerang terpaksa mendarat di Semarang. Hal serupa juga dialami Batik Air ID 6575, penerbangan dengan rute Surabaya-Tangerang itu terpaksa mendarat di Semarang.

"Iya, beberapa penerbangan divert lantaran pemberitahuan otoritas bandar udara karena cuaca buruk di Soetta, Tangerang," kata Corporate Communications Stategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

Ia mengatakan, pengalihan pendaratan dilakukan untuk menjamin keselamtan dan kemanan penerbangan. Menurut dia, Lion Air dan Batik Air sudah menginformasikan mengenai pengalihan pendaratan kepada penumpang.

"Operasional penerbangan yang divert sudah diberangkatkan kembali menggunakan jadwal keberangkatan terbaru," kata dia.

Operasional mulai berjalan normal kembali, setelah bandar udara di Soekarno-Hatta dinyatakan aman untuk operasional. Ia mengatakan, terkait dengan kondisi itu, Lion Air dan Batik Air akan meminimalisasi dampak yang timbul, agar penerbangan lainnya tidak terganggu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement