Senin 10 Dec 2018 18:41 WIB

Kasus Dana Kemah, Polda Metro: Pasti Ada Respons dari BPK

Polda Metro Jaya telah meningkatkan status kasus dana kemah ke tingkat penyidikan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyebutkan ada kerugian uang negara dalam kasus dana Kemah dan Apel Kepemudaan Islam pada 2017. Saat ini, Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) sedang melakukan proses audit terhadap kegiatan Kemah Apel Pemuda Islam yang diselenggarakan oleh Kemenpora bersama dengan Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor itu.

"Pasti ada respons dari BPK. Kerugian ada, tapi besarannya masih dihitung," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Senin (10/12).

Ditkrimsus Polda Metro Jaya menyebut kasus dugaan korupsi Kemah Pemuda Islam Indonesia ini dilaporkan oleh sejumlah pihak yang mengetahui secara langsung penggunaan anggaran kegiatan. Kini status kasus ini telah dinaikkan ke tahap penyidikan.

Dalam tingkat penyidikan, polisi telah memanggil Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar dan Ketua Panitia Kemah dari Muhammadiyah Ahmad Fanani sebagai saksi dalam kasus ini pada Jumat (23/11/2018). Mengenai alasan pemanggilan Dahnil, Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Bhakti Suhendarwan mengatakan, Dahnil merupakan salah satu pihak yang menandatangani laporan pertanggungjawaban (LPJ) proposal yang diajukan PP Muhammadiyah.

Terkait dengan kemungkinan pemanggilan lagi Dahnil Anzar, pihak Polda Metro Jaya menyebutkan belum berencana untuk hal itu dan akan menunggu hasil audit BPK. Meski telah dinaikkan ke tahap penyidikan, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini. Nilai potensi kerugaian negara pun belum diketahui secara pasti.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, pada 23 November memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya. Sambangi Polda Metro Jaya, Dahnil mengaku seolah dicari-cari dalam kasus dugaan korupsi kegiatan kemah dan apel di Kemenpora.

“Ini kan kegiatan yang diinisiasi oleh Kemenpora yang melibatkan Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor. Tapi anehnya cuma kami yang diperiksa dan dicari-cari,” kata Dahnil.

Dahnil sendiri mengaku paham mengapa sampai acara kemah pemuda Islam Indonesia pada 2017 itu kini berbuntut pada dugaan adanya penyelewengan dana. Sikapnya yang selalu kritis terhadap pemerintah merupakan alasan sampai dirinya harus menjalani pemeriksaan hari ini.

“Saya paham sekali (ini) konsekuensi dari sikap saya selama ini, jadi (memang) sudah dicari-carilah. Tapi, nanti kita lihat pemeriksaannya bagaimana, kita tunggu saja,” ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement