Senin 10 Dec 2018 17:29 WIB

Dokkes Identifikasi Jenazah Ke-17 Pembantaian di Nduga

Korban diketahui bernama Matius Palinggi.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Keluarga korban berada di dekat peti berisi jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat diserahterimakan di hanggar Avco Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, Papua, Jumat (7/12/2018).
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Keluarga korban berada di dekat peti berisi jenazah korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat diserahterimakan di hanggar Avco Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, Papua, Jumat (7/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah ke-17 yang diduga korban dalam insiden penyerangan di Nduga, Papua pada sepekan lalu sudah teridentifikasi oleh Tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Papua di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena. Hingga saat ini, TNI-Polri telah menemukan 17 jenazah.

"Korban yang teridentifikasi bernama Matius Palinggi," ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Letnan Kolonel Infanteri Dax Sianturi melalui pesan singkat, Senin, 10 Desember 2018.

Hingga Senin (10/12), Tim gabungan TNI dan Polri telah menemukan 17 jenazah termasuk Matius Palinggi. Jasad Matius ditemukan di dalam hutan lereng puncak gunung Kabo.

Adapun nama-nama 16 jenazah korban penyerangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga lainnya adalah yakni Agustinus T, Jepry Simaremare, Carly Zatrino, Alpianus M, Muh. Agus, Fais Syahputra, Yousafat, Aris Usi, Yusran, Dino Kondo, Markus Allo, Efrandy Hutagaol, Samuel Pakiding, Anugrah Tolu, Emanuel Beli Naikteas dan Daniel Karre.

Baca juga: Polda Papua: TNI-Polri Lakukan Serangan Udara di Nduga Hoaks

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar AM Kamal mengatakan pencarian para korban masih terus berlanjut. Dalam pencarian ini, pasukan gabungan melibatkan 40 personel TNI dari Yonif 751 dan 20 personel Brimob. Mereka melakukan penyisiran di hutan sekitar lokasi penyerangan di puncak Kabo, Kabupaten Nduga.

Saat ini, tim masih mencari dua orang pekerja Istaka Karya. Pada Ahad, 2 Desember lalu, sekitar 28 pekerja diserang oleh kelompok bersenjata. Dari jumlah itu, sebanyak 14 orang langsung meninggal di lokasi kejadian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement