Ahad 09 Dec 2018 18:46 WIB

Indonesia-Australia Perkuat Kerja Sama Tanggulangi Terorisme

Tidak ada satupun negara yang imun terhadap terorisme.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Suhardi Alius memberikan paparannya saat wawancara di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (22/6).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Suhardi Alius memberikan paparannya saat wawancara di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Indonesia kembali menjalin kerja sama dengan Australia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) lewat penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) di Yogyakarta, Jumat (7/12). Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi hubungan kedua negara dalam menanggulangi terorisme dan ekstrimisme berbasis kekerasan.

Penandatangan MoU dilakukan oleh Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius, MH dan Duta Besar untuk Penanggulangan Terorisme Australia, Paul Folley serta disaksikan perwakilan dari lembaga-lembaga terkait penanggulangan terorisme di Indonesia, antara lain BIN, Kemenko Polhukam, PPATK, Kementerian Luar Negeri, Kejaksaan Agung, Kementerian Hukum dan HAM, Bais TNI, dan Densus 88.

Kepala BNPT mengatakan penandatangan ini merupakan perpanjangan dari kerja sama bilateral dengan Australia yang sudah pernah dilakukan di tahun 2015.

"Hari ini kita perpanjang kerja sama bilateral Indonesia dan Australia sekaligus saling bertukar informasi dan pandangan terkait dengan penanggulangan terorisme di masing masing negara," kata Komjen Suhardi Alius.

 

Ia juga mengatakan bahwa faktor faktor pencegahan lebih diutamakan ketimbang faktor penegakkan hukum sehingga dibutuhkan pertukaran informasi di antara kedua negara yang melibatkan berbagai macam kementerian dan lembaga. Hal ini akan sangat membantu kedua negara dalam hal pencegahan dan identifikasi jaringan terorisme.

"Tidak ada satupun negara yang imun terhadap terorisme. Oleh karena itu, kita butuh kerja sama baik secara bilateral, regional, maupun global dan ini kita sudah lakukan bersama dengan Australia," jelasnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement