Sabtu 08 Dec 2018 07:26 WIB

Pelabuhan Perintis Ditargetkan Berstandar Keamanan Sama

Angkutan laut diharapkan bisa menjadi transportasi yang digemari masyarakat.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumardi di Universitas  Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (30/11).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumardi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (30/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Kementerian Perhubungan akan mendorong pelabuhan pelayaran rakyat di Indonesia berbenah untuk memenuhi standar pelayanan yang memenuhi keamanan dan keselamatan pengguna jasa angkutan laut. Hal ini diitegaskan Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi di sela meninjau kesiapan fasilitas terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat (7/12).

Menurut Budi, ada banyak ada pelabuhan pelayaran rakyat yang perlu dirombak sistemnya. Kementeriannya telah memulai untuk Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke, Jakarta.

Selain Kaliadem, masih ada empat lagi, utamanya pelabuhan pelayaran rakyat yang ada di wilayah Indonesia bagian Timur. “Prosesnya saat ini sudah dimulai,” jelasnya.

Menhub juga mengakui, kebanyakan pelabuhan pelayaran rakyat, saat ini masih belum memenuhi standar-standar pelayanan yang mengedepankan keamanan dan keselamatan. Padahal keberadaan pelabuhan-pelabuhan pelayaran perintis ini juga sangat krusial. Tetapi malah terkesan abai dalam segi pelayanan dan keamanan .

“Kapalnya tidak sehat, jumlahnya lebih banyak, pelaut tidak ada pendidikan, manifest penumpang juga tidak ada,” katanya.

Di lain pihak, Menhub mengagumi standar yang diterapkan di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Sehingga ia pun bakal menerapkan di  pelabuhan lainnya.

Ia menyebutkan, pelayanan dan fasilitas di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas sama baiknya dengan yang ada di bandara. Seperti tiket vending machine atau mesin tiket otomatis dan pemeriksaan barang yang ketat dengan x-ray.

Pun demikian dengan fasilitas pengecekan ganda pada manifest dan sebagainya. Semuanya bagus dan ini akan diterapkan Kementerian Perhubungan di pelabuhan lain di Indonesia. Seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak dan lainnya.

Menhub ingin pelabuhan pelayaran rakyat juga menerapkan standar tersebut. Seperti harus ada pagarnya, x-ray peminda barang, semua pelaut dididik punya buku panduan pelaut.

Makanya Pelabuhan Kaliadem dijadikan salah satu percontohan untuk pelayaran rakyat. “Kalau ini (Tanjung Emas) kan untuk kapal-kapal yang lebih besar bukan pelayaran rakyat,” jelasnya.

Penyetaraan standar ini di pelabuhan sekelas Tanjung Emas serta pelayaran rakyat akan semakin membuktikan jika konektivitas bukan semata monopoli angkutan udara juga. “Tapi angkutan laut juga menjadi salah satu moda yang diminati masyarakat karena pelayanannya,” tandas Menhub.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement