REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang mulai diuji coba untuk pejalan kaki dan moda transportasi yang terintegrasi, Jumat (7/12). Menurut Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan, uji coba dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang harus disempurnakan sampai JPM diresmikan Gubernur DKI Jakarta.
"Uji coba ini justru untuk mengumpulkan data, kita lihat evaluasi seperti apa, kalau ada yang kurang nanti kita perbaiki," ujar dia di JPM Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat.
Ia menjelaskan, uji coba akan dilakukan dari Jumat-Senin (10/12) mendatang. Pintu Stasiun Tanah Abang yang terintegrasi dengan JPM dilakukan buka tutup oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Menurut Yoory, hal itu dilakukan secara berkala setiap harinya.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, pintu tersebut mulai dibuka pukul 09.30 WIB. Kemudian ditutup kembali dengan menggunakan pintu geser sekitar pukul 11.45 WIB.
Jika ada masyarakat dari JPM yang akan masuk ke stasiun, petugas akan membuka sedikit pintu tersebut. Akan tetapi, bagi penumpang yang keluar stasiun diarahkan melalui pintu lama di Jalan Jatibaru.
Yoory mengatakan, pada saat meninjau uji coba JPM Tanah Abang, ia telah menemukan kekurangan. Misalnya, belum adanya penanda arah di area stasiun sebagai informasi untuk penumpang yang akan keluar melalui JPM. Ia mengatakan akan segera menempatkan penanda arah itu.
"Nanti kita pasang tanda di area stasiun sebelum pintu, jadi sebelum keluar masyarakat bisa tahu informasi mau ke mana melalui JPM," kata Yoory.
Ia menyebut, saat ini untuk sisi keamanan selain mengerahkan petugas, ada 26 closed circuit television (CCTV) telah terpasang di sejumlah titik di JPM. Yoory berharap, melalui uji coba tersebut dapat mengetahui apa saja kekurangan sehingga bisa segera menambah atau memperbaiki.