REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo diundang mampir atau pinarak ke keraton Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Sultan Hamengkubuwono X di sela-sela kunjungan kerjanya (kunker) ke Yogyakarta. Presiden sempat mengadakan pertemuan tertutup selama 30 menit dengan Sultan.
"Ya biasa kita kan tadi pagi diajak pinarak, diajak pinarak itu diajak ke keraton. Saya mengikuti beliau ke keraton," kata Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Universitas Aisyiyah Muhammadiyah (Unisa) Yogyakarta, Kamis (6/12).
Sebelum mengunjungi Unisa Yogyakarta, Presiden mampir di keraton Ngayogyakarta selama sekitar 30 menit. Namun acara tersebut tertutup untuk wartawan.
"Tapi tadi juga di dalam kita banyak berbicara masalah yang berkaitan dengan ketatanegaraan, manajemen negara, konstitusi. Saya kira kita berbicara di tataran itu," ungkap Presiden.
Sejumlah hal yang dibicarakan itu termasuk proyek-proyek strategis di Yogyakarta. "Kalau mengenai bandara (Kulon Progro) itu tadi waktu di airport kita sudah berbicara. Progress-nya (kemajuannya, red) bagus Insya Allah nanti tahun depan bisa kita lihat barangnya," tambah Presiden.
Sejumlah proyek strategis nasional di Yogyakarta selain bandara Kulon Progro adalah Jalan Tol Yogyakarta-Solo (40,49 kilometer), empat simpang susun di ruas jalan tol Bawen-Yogya, dua di antaranya ada di wilayah Magelang, kereta api akses bandara baru Yogyakarta-Kulon Progo, jalan tol Yogyakarta-Bawen (71 kilometer) dan sejumlah proyek pembangunan lainnya.
Selain "pinarak" ke keraton Ngayogyakarta, Presiden dalam kunjungan kerja kali ini juga melihat sejumlah fasilitas di Universitas Aisyiyah Muhammadiyah (Unisa) Yogyakarta dan menghadiri milad ke-100 tahun Madrasah Muallimin Muallimat Muhammadiyah.
Setelah selesai melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta, Presiden langsung terbang menggunakan pesawat kepresiden untuk melanjutkan kunjungan ke Lampung.