REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Para pegawai pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berhamburan keluar kantor begitu merasakan getaran akibat gempa bumi dengan kekuatan 5,7 Skala Richter (SR). Gempat terjadi pada Kamis (6/12) pukul 08.02 WIB.
Di Kantor Wali Kota Mataram, para pegawai berhamburan keluar ruangan dan berkumpul di halaman kantor yang menjadi titik kumpul saat bencana. Meski getarannya tidak begitu kuat, para pegawai tampak panik. Terutama yang berkantor di lantai dua gedung.
Sebagian pegawai perempuan dan lelaki berbegas mengambil kendaraan dan menjemput anak mereka di sekolah.
Kepala Sub Bagian Protokol Sekretariat Daerah Kota Mataram, Baiq Dewi Kusumawati, mengatakan, gempa terjadi saat Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar Sosialisasi dan Bintek NTB "Care".
"Saat gempa, para peserta berhamburan keluar ke halaman kantor wali kota bersama pegawai-pegawai lainnya," katanya.
Para peserta acara itu berada di luar ruangan sekitar 15 hingga 30 menit. Lalu masuk kembali ke ruangan dan melanjutkan acara dengan pintu ruangan terbuka.
Pegawai negeri yang lain juga kembali ke ruangan untuk melanjutkan pekerjaan. Termasuk mereka yang bekerja di lantai dua gedung pemerintahan kota.
"Memang banyak pegawai yang langsung pulang setelah menjemput anak-anak mereka yang sedang ujian semesteran, tetapi sampai saat ini belum ada kebijakan pimpinan bahwa pegawai boleh pulang sampai jam kerja berakhir," kata Baiq Dewi.