REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seluas 200 hektare lahan di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat disiapkan untuk lokasi pembangunan bandara. Namun upaya pembebasan lahan masih harus menunggu revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW).
‘’Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara sekitar 200 hektare dan ini tersedia,’’ ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Sukabumi, Thendy Hendrayana kepada wartawan Rabu (5/12). Upaya pembebasan lahan itu akan dilakukan secara bertahap.
Pembangunan bandara, kata Thendy, menunggu rampungnya revisi RTRW. Perubahan dokumen tersebut menjadi bahan penetapan lokasi dan pembebasan lahan yang dilakukan untuk kepentingan nasional.
Thendy menerangkan, lahan 200 hektare yang direncanakan untuk bandara sebagian besar dimiliki perusahaan. Sehingga upaya pembebasan lahannya relatif lebih mudah.
Sementara permukiman warga hanya berada di ujung runway bandara. Jumlah yang akan terdampak pembangunan sebanyak 30 kepala keluarga (KK). Dana pembebasan lahan yang diperlukan mencapai sekitar Rp 400 miliar.
Menurut Thendy, rencananya pada 2019 mendatang akan dilakukan dua tahapan sekaligus yakni pembebasan lahan dan pembangunan fisik. Dana pembangunan berasal dari pemerintah pusat sedangkan pembebasan lahan dari Pemprov Jawa Barat serta Pemkab Sukabumi hanya menyiapkan lahan.
Lahan yang akan dibangun bandara sudah dipatok terutama di ujung runway. Selain itu ada wacana untuk merelokasi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di sekitar lokasi bandara. Hal itu untuk meningkatkan keamanaan penerbangan. Rencana itu masih dibahas lebih lanjut oleh pemerintah pusat.
Thendy menerangkan, lokasi bandara di Cikembar tidak akan dipindah lagi ke tempat lain. Sebabnya, sudah keluar keputusan menteri tentang persetujuan prinsip penetapan lokasi bandara di Cikembar, Sukabumi.
Menurut Thendy, berbagai aspek menjadi pertimbangan dalam menetapkan Cikembar sebagai lokasi bandara. Misalnya, lokasi Cikembar yang berada di tengah-tengah Sukabumi.
Informasi yang diperolehnya, ungkap Thendy, proses pembangunan bandara diharapkan rampung dalam dua tahun. Proses pembangunannya diharapkan bisa mendapatkan dukungan dari masyarakat. Hal itu sebagai upaya membuka akses layanan transportasi pilihan kepada warga.