Rabu 05 Dec 2018 10:06 WIB

Tembok Penghubung Stasiun Abang ke Skybridge Sudah Dibuka

Belum bisa dipastikan waktu penempatan PKL ke skybridge.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Pekerja saat menyelesaikan pembangunan jembatan multiguna atau skybridge di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (7/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja saat menyelesaikan pembangunan jembatan multiguna atau skybridge di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi mengatakan tembok di Stasiun Tanah Abang yang menghubungkan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang atau skybridge telah dibuka. Akan tetapi, pihaknya belum bisa memastikan waktu penempatan pedagang kaki lima (PKL) ke skybridge.

"Temboknya sudah buka. Kan tujuh Desember itu kan pintu sudah dibuka cuma pedagang mau naik kapannya tinggal tergantung evaluasi dari Dinas KUMKMP (Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Perdagangan) nanti," ujar Irwandi usai rapat koordinasi penggunaan JPM Tanah Abang di Kantor Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (4/12).

Ia menjelaskan, satu sampai dua hari ke depan, Suku Dinas KUMKMP Jakarta Pusat dan PT Saranawisesa Properindo selaku anak perusahaan PD Sarana Jaya akan berkoordinasi menempatkan para PKL di skybridge. Irwandi mengatakan, ketika para pengunjung sudah melalui skybridge setelah terintegrasi dengan Stasiun Tanah Abang, maka para PKL juga akan disiapkan untuk berjualan.

"Kita kan lagi dievaluasi dulu, kapan masuknya. Tetapi kalau memang tembok sudah dibuka, kita lihat saja nanti kalau memang sudah dilalui oleh pengunjung, kita naikin pedagang," kata dia.

Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Pusat, Bangun Richard Hutagalung mengatakan, rencananya dua hari sebelum skybridge resmi dioperasikan, pihaknya bersama PD Sarana Jaya akan menempatkan PKL. Akan tetapi, sebelum para PKL mengisi kios mereka di skybridge akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu.

"Jadi mereka rencana H-2 sebelum peresmian itu mereka mau menaikkan pedagang. Tetapi pedagang itu mau dicek dulu KTPnya, datanya, alamatnya dengan orangnya," jelas Richard.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement