Selasa 04 Dec 2018 20:31 WIB

Mengapa Pekerja Proyek Jadi Korban Pembantaian di Papua?

Wiranto perintahkan buru pelaku pembantaian pekerja proyek pembangunan di Papua.

Rep: Ronggo Astungkoro/Mabruroh/Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Teguh Firmansyah
Keluarga korban mendatangi Kodim 1702 Jayawijaya untuk mengetahui kondisi keluarganya yang diduga menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Wamena, Papua, Selasa (4/12/2018).
Foto:
[ilustrasi] Seorang anggota Aliansi Mahasiswa Papua (APM) menggambar wajahnya dengan bendera Bintang Kejora.

Berdasarkan informasi pos Satgas Pamrahwan 755/Yalet di Napua-Wamena, pada 30 November 2018 pukul 04.00 WIT tercatat satu unit mobil Ran Strada dengan muatan BBM Solar milik PT Istaka Karya menuju Camp Istaka Karya di Distrik Yigi, Mobil itu membawa lima pegawai dan tiba kembali di Wamena pada pukul 18.30 WIT.

Selanjutnya, pada 1 Desember 2018 tercatat dua mobil menuju ke Camp Distrik Yigi dengan masing-masing membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya. Pada 2 Desember 2018 malam, satu mobil Strada kembali ke Wamena dan pada Senin, 3 Desember 2018 satu mobil Strada kembali lajuran dari Wamena ke Distrik Mbua Kabupaten Nduga. "Dari informasi bahwa satu mobil Strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya sampai saat ini belum kembali ke Wamena," jelas Kamal.

Mendapat informasi tersebut, personel gabungan Polri dan TNI  bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi Kabupaten Nduga. Namun saat tiba di kilometer 46, tim bertemu dengan salah satu mobil dari arah Distrik Bua dan menyampaikan untuk tim segera balik karena jalan di blokir oleh Kelompok Kriminal Bersenjata.

Buru Pelaku

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, telah berbicara kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, untuk segera mengejar habis-habisan pelaku pembunuhan pekerja di Kabupaten Nduga, Papua. Menurutnya, pembunuhan tersebut merupakan aksi yang sangat biadab.

"Jadi tadi saya sudah bicara dengan Kapolri, Panglima TNI, untuk segera dilakukan pengejaran yang habis-habisan. Supaya apa? Supaya tak terulang lagi," ujar Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (4/12).

Menurut Wiranto, pembunuhan terhadap para pekerja proyek Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, merupakan suatu aksi amat biadab. Itu karena para pekerja tersebut tengah membangun infrastruktur berupa jembatan untuk kesejahteraan masyarakat di sana.

"Artinya apa? Artinya mereka sudah berbakti berjuang untuk kebaikan Papua, kebaikan masyarakat Papua. Lalu ditembakin, dibunuh gitu, ini tentu hal yang sangat tak terpuji," katanya.

Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) diduga menjadi pelaku pembunuhan tersebut. Wiranto pun mengaku tak habis pikir mengapa mereka membunuh orang-orang yang tengah membangun daerah mereka sendiri.

"Kecuali orang itu merampok, merampas, jahat dibunuh itu sesuatu yang wajar. Tapi itu orang yang sedang berbuat baik, yang berjasa untuk memakmurkan wilayah itu," jelasnya.

Ia meminta TNI-Polri untuk mengejar kelompok tersenut secara habis-habisan karena mereka terus berupaya untuk menakut-nakuti agar pembangunan tak berjalan. Hal yang, kata dia, justru mengganggu kepentingan masyarakat Papua itu sendiri. "Habis-habisan sampai ketemu, dikerahkan (pasukan)," ujar Wiranto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement