REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Panit Patwal Ditpolair Polda Jatim Ipda Guntur mrngungkapkan, ada dua kemungkinan terkait tiga korban hilang terbakarnya Kapal KMP Gerbang Samudera I, milik PT Gerbang Samudera Sarana dengan rute Banjarmasin-Surabaya yang terbakar di perairan Madura pada Ahad (3/12). Kemungkinan pertama, ketiga korban itu hanyut, dan kemungkinan lainnya terjebak di dalam kapal.
Namun untuk memastikan apakah ketiga korban terjebak di dalam kapal masih belum bisa dilakukan. Itu tak lain karena hingga saat ini kapal tersebut belum bisa dinaiki meski api sudah padam. Petugas masih menunggu proses pembasahan hingga suhu kapal benar-benar dingin.
"Ini kan diperkirakan hanyut atau tersangkut di kapal kan ndak tahu. Sedangkan kapal sampai sekarang belum bisa dinaiki," ujar Guntur saat dihubungi melalui sambungan telpon, Senin (3/12).
Namun demikian, lanjut Guntur, saat ini kapal sudah berhasil dikandaskan. Teparnya di Buoy 5 perairan Karang Jamuang, Madura. Guntur mengungkapkan, saat ini petugas juga terus melakukan penjagaan di lokasi kapal yang tujuannya untuk menghindari penjarahan.
Itu tak lain karena beberapa barang bawaan penumpang masih berada di dalam kapal. Tidak hanya itu saja, di dalam kapal juga ada mobil serta truk. Penjagaan dilakukan agar semua barang yang diangkut di dalam kapal tetap aman dan tidak dijarah orang tidak bertanggung jawab.
"Masih ada truk dan barang yang diangkut di dalamnya. Labfor juga segera datang untuk melakukan penyelidikan," ujarnya.
Kapal KMP Gerbang Samudera 1 milik PT Gerbang Samudera Sarana dengan rute Banjarmasin-Surabaya dilaporkan terbakar di perairan Madura pada posisi 06 ' 35.760 S / 112 ' 55. 870 E pada Ahad (2/12) pukul 01.00 dinihari. Dalam peristiwa ini, 130 orang pelayar selamat dan tiga lainnya masih dalam pencarian.
Adapun tiga orang yang belum diketemukan adalah Soehaldani, yang merupakan nakhoda kapal. Kemudian ada juga Siska Malal Marifat, dan Nurul Fardillah Kadet magang dari sekolah pelayaran di Surabaya.