REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno menyusun rencana pencegahan korupsi dalam satu platform. Cawapres Sandiaga Uno mengatakan, rencana kerja itu akan dikirimkan ke tim kampanye agar disebarluaskan.
"Kita lagi menyusun pencegahan korupsi, ini dalam satu platform dan itu sudah kami taruh dalam visi misi," kata Sandiaga, Jumat (30/11).
Rencana kerja pasangan Prabowo-Sandiaga sudah ada di laman pasangan ini dan sudah dikirim ke tim kampanye. "Kami sudah kirim sebenarnya ke tim kampanye. Pak Hashim kemarin juga saya minta kepada Direktorat Media untuk lebih menyebarluaskan," kata Sandiaga.
Ditambahkannya bahwa sebelumnya dia bertemu ekonom senior Rizal Ramli, Kwik Kian Gie dan Prabowo mengenai akar permasalahan korupsi itu adalah pencegahan. Saat ini, praktek korupsi semakin marak dan ada yang salah di sistem ini. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), aktivis antikorupsi, pemerintah, dunia usaha, kepala daerah, politisi, semua itu harus duduk karena ujaran yang sangat mengagetkan ini adalah ujaran dari KPK.
"Kalau mau OTT itu bisa tiap hari. Itu luar biasa menurut saya berarti enggak ada efek jera. Jadi selama lima tahun ini yah kita juga mendukung adanya sanksi yang lebih tegas, lebih keras, ada menimbulkan efek jera dan langkah yang signifikan untuk mencegah korupsi ini," kata Sandiaga.
Menurut dia, yang paling utama adalah siklus kepala daerah. Kepala daerah ini biaya politiknya terlalu tinggi, jadi kalau misalnya bisa dihasilkan satu kebijakan untuk menekan ongkos politik, sehingga kepala daerah itu tidak perlu mengeluarkan uang begitu banyak dan akhirnya harus meminjam uang dan menggunakan kebijakan setelah terpilih untuk membayar hutangnya.
"Untuk itu dia harus korupsi itu, kita harus fokuskan ke arah sana. Jangan siklus ini terus berulang nah itu real. Tahun ini kita lihat ternyata bukan korupsi makin turun ternyata makin naik," kata Sandiaga.