REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengatakan, Polri menaruh perhatian lebih terhadap Papua dalam hal pengamanan Pemilu Serentak 2019. Selain itu, Polri juga akan lebih fokus terhadap pengamanan pemilihan legislatif (pileg) daripada pemilihan presiden (pilpres).
"Tentu yang menjadi atensi kita seperti biasa adalah di Papua karena memiliki sistem pemilihan yang noken. Di daerah pegunungan yang masih ada kelompok-kelompok bersenjata," ujar Tito di Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (30/11).
Tito menerangkan, wilayah Papua memang mendapatkan atensi lebih darinya dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto. Untuk wilayah lain, lanjut dia, akan aman selagi TNI dan Polri tetap kompak serta didukung oleh semua komponen masyarakat dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2019.
"Mungkin yang jadi perhatian kita juga adalah di daerah pemilihan (dapil). Dapil ini karena pemilihannya kan pertama kali ada Pilpres serempak dengam legislatif. Legislatifnya ada empat," tutur dia.
Ia menilai, dilakukannya pileg secara serentak, yakni pemilihan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, dapat menimbulkan kerawanan terhadap keamanan di setiap dapil. Menurutnya, pertarungan di dapil bukan hanya terjadi antarpartai, tetapi juga antarsatu partai
"Itu antarcalon di satu partai pun mereka berkompetisi. Karena itu, kita buat rencana pengamanan (renpam) bersama Pak Panglima," terangnya.
Selain membuat renpam di tingkat nasional, pembuatam renpam juga akan dilakukan untuk tingkat daerah, khususnya di dapil yang dianggap akan menghadirkan kontestasi yang cukup hangat. Di dapil yang cukup hangat itu, kata Tito, nanti akan dilakukan penebalan personel pengamanan.
"Tapi ini masih lama. Masih ada lebih kurang 4,5 bulan. Dinamikanya juga kan sekarang masih up and down, dinamikanya berubah. Kita terus mengupdate perkembangan situasi bersama Pak Panglima," jelas dia.