Jumat 30 Nov 2018 15:08 WIB

Pengamat: Jokowi Diimbau Hadiri Reuni 212

Jokowi bisa diuntungkan jika pada akhirnya menyanggupi untuk hadir dalam Reuni 212.

Rep: Febrianto Adi Saputro / Red: Andi Nur Aminah
 Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno (kanan)
Foto: mpr
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar reuni 212 pada Ahad (2/12) mendatang di Lapangan Monas, Jakarta. Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengimbau kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk hadiri reuni tersebut.

"Banyak yang mengusulkan sekalipun 212 ini sejak awal lebih banyak ke Prabowo dan Sandi, Jokowi saya kira datang jauh lebih baik," kata Adi saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (30/11).

Ia menyebut Jokowi bisa diuntungkan jika pada akhirnya menyanggupi untuk hadir dalam reuni tersebut. Hal tersebut dirasa penting agar publik tahu bahwa kelompok 212 tidak bisa diklaim hanya dimiliki Prabowo.

"Kalau Jokowi tidak hadir dengan alasan apapun tentu orang akan semakin menghadap-hadapkan 212 itu adalah gerakan politik yang sengaja dikonsolidir untuk memanaskan mesin 2019 pendukung Prabowo," ujarnya.

Selain itu Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia tersebut juga menilai bahwa aksi tersebut menguntungkan pasangan Prabowo-Sandiaga. Sebab menurutnya sejumlah tokoh 212 sejak awal memang lebih banyak pro kepada pasangan Prabowo-Sandiaga.

Oleh karena itu penting bagi Jokowi untuk hadir dalam reuni tersebut. Setidaknya, citra bahwa Jokowi diterima di kalangan 212 akan terbangun. "Semakin Pak Jokowi tidak datang, maka semakin dihadap-hadapkan dengan masyarakat bahwa alumni 212 seleranya ke Prabowo bukan ke Jokowi," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement