Rabu 28 Nov 2018 21:40 WIB

Kerugian Akibat Bencana di Sukabumi Naik Jadi Rp 3,8 Miliar

Angka ini berdasarkan data bencana yang sudah terverifikasi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
BPBD Kabupaten Sukabumi melakukan penanganan longsor yang menutup jalan di tiga titik di desa Cikarang Kecamatan Cidolog, Sukabumi Ahad (18/11).
Foto: dok. BPBD Kabupaten Sukabumi
BPBD Kabupaten Sukabumi melakukan penanganan longsor yang menutup jalan di tiga titik di desa Cikarang Kecamatan Cidolog, Sukabumi Ahad (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kerugian akibat bencana di Kota Sukabumi, Jawa Barat mengalami peningkatan. Sebabnya jumlah besaran kerugian yang disebabkan bencana pada 2018 ini mengalami kenaikan dibandingkan 2017 lalu.

"Jumlah kerugian akibat bencan pada rentang Januari hingga 14 Nopember 2018 mencapai Rp 3.899.190.000,’’ ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada Republika.co.id, Rabu (28/11). Besaran kerugian ini berdasarkan data bencana yang sudah terverifikasi oleh petugas BPBD di lapangan.

Menurut Zulkarnain, jumlah kerugian ini jauh lebih besar dibandingkan Januari-Desember 2017 lalu. Di mana pada tahun tersebut jumlah kerugian yang tercatat sebesar Rp 2.761.150.000. Sehingga ada peningkatan jumlah kerugian sebesar Rp 1.138.040.000.

Zulkarnain menerangkan, kerugian bencana tersebut bersumber dari 100 kejadian bencana alam yakni kebakaran, angin topan atau angin kencnng, cuaca ekstrem, longsor, dan banjir. Selain itu disumbang oleh bencana gempa bumi yang dirasakan di Sukabumi sebanyak 22 kali kejadian.

Menurut Zulkarnain, penyumbang kerugian terbesar adalah kebakaran. Disusul berikutnya angin kencang, cuaca ekstrem, longsor, gempa bumi, dan banjir.

Faktor utama tingginya kasus kebakaran ungkap Zulkarnain karena meningkatnya aktivitas masyarakat yang belum diimbangi dengan penataan tata ruang dan mitigasi yang baik.  Sehingga ke depan diperlukan upaya bersama dalam pencegahan terjadinya bencana salah satunya kebakaran.

Lebih lanjut Zulkarnain menambahkan, dalam menghadapi musim hujan ini BPBD telah melakukan sejumlah langkah. Misalnya dengan mengikuti apel siaga bencana yang digelar Polres Sukabumi Kota dan Pemkot Sukabumi di Lapangan Merdeka beberapa waktu lalu.

Selain itu kata Zulkarnain, pada Jumat (30/11) nanti juga akan digelar rapat koordinasi kebencanaan di wilayah Kota Sukabumi yang digelar di Balai Kota Sukabumi. Langkah ini perlu dilakukan untuk mempersiapkan upaya penanganan bencana yang cepat dan tepat sasaran. Terlebih pada musim hujan ini sejumlah potensi bencana meningkat misalnya longsor dan banjir.

Terakhir sebanyak satu unit rumah warga di Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi rusak berat akibat diguyur hujan deras dan angin kencang, Selasa (27/11). Dampaknya penghuni rumah sebanyak tiga orang untuk sementara diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Rumah yang terdampak bencana ditempati Ipah (58) tahun bersama dengan dua anggota lainnya di Kampung Malingping RT 01 RW 03 Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu. Di mana rumah  yang memiliki luas bangunan kurang lebih 9 x 5 meter persegi ini sebelumnya sudah lapuk dan kondisinya makin rusak ketika diguyur hujan dan angin kencang.

Saat ini kata Zulkarnain, petugas BPBD telah mengevakuasi penghuni sebanyak 3 orang ke rumah saudaranya. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa meninggal atau luka. Namun kerugian diperkirakan sekitar Rp 50 juta.

Kepala Unsur Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Asep Suhendrawan menambahkan, Kota Sukabumi akan segera menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor. Hal ini dilakukan agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement