Selasa 27 Nov 2018 01:41 WIB

Rofiq: Kasus Dana Kemah Jangan Coreng Wajah Muhammadiyah

Rofiq meminta Dahnil bertanggungjawab tuntaskan kasus tersebut.

Ahmad Rofiq
Foto: Antara
Ahmad Rofiq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Ahmad Ropiq mengatakan, Dahnil Anzar Simanjuntak harus bertanggungjawab menuntaskan kasus dugaan penyimpangan dana Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia 2017. Rofiq mengatakan, selama ini organisasi Muhammadiyah tidak permah terlibat dalam dugaan tindak pidana korupsi.

"Ini adalah pertama kali dan menurut saya, dia telah membawa Muhammadiyah dalam konteks ini. Ya, harus segera dia selesaikan dan tanggung jawab," katanya, Senin (26/11).

Meski belum terbukti, Rofiq mengatakan jangan sampai kasus dugaan penyimpangan dana Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia mencoreng wajah organisasi Muhammadiyah. Ia juga mengomentari keterangan pihak kepolisian yang mengatakan Dahnil Anzar telah mengembalikan dana sebesar Rp2 miliar kepada Kemenpora.

"Dia mengeluarkan uang. Kalau dia tidak mengembalikan uang, pasti menimbulkan multitafsir, apakah ini kriminalisasi, apakah ini korupsi. Tetapi ketika dia mengembalikan uang, berarti ada yang salah. Poinnya disitu, Kita enggak perlu menunggu penegak hukum bicara dalam konteks ini. Karena sudah clear " jelas Rofiq.

Baca juga: Polda: Pengembalian Dana Kemah tak Hentikan Penyelidikan

Seperti diketahui, Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dugaan penyelewengan dana Kemah Pemuda Islam Indonesia. "Kita berawal dari adanya laporan masyarakat. Polisi biasa menerima laporan masyarakat baik pengaduan masyarakat biasa. Itu kami lakukan penyelidikan atau observasi berkaitan dengan laporan itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/11).

Setelah dilakukan penyelidikan dengan melakukan sejumlah pemeriksaan awal, kata Argo, kepolisian memang menemukan adanya dugaan korupsi dalam anggaran kegiatan tersebut. Jumlahnya bahkan diperkirakan mencapai hingga Rp 2 milliar yang diduga ada data fiktif dalam laporan keuangan.

"Dari hasil pemeriksaan awal, memang diduga ada anggaran dana sekitar Rp 2 milliar yang tidak dihabiskan penuh. Dan, diduga kurang dari separuhnya ada data fiktif dalam penggunaannya," jelas Argo.

Lebih lanjut, jika benar ada dana tersebut yang disalahgunakan maka ini akan menimbulkan kerugian negara dan dapat masuk tindak pidana korupsi (tipikor). Argo mengatakan, yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut tentunya adalah mereka yang terlibat dalam kepanitiaan.

"Untuk kegiatan ini, ada bukti permulaan yang diduga ada penyalahgunaan anggaran yang sebetulnya tidak dihabiskan sebanyak itu. Tapi, kita gali, kita sudah melakukan pemeriksaan kepada staf Kemenpora pada 19 November 2018 dan memeriksa terhadap GP Anshor (di tanggal yang sama). Kami sudah mendapatkan, dari GP Anshor tidak ditemukan adanya penyimpangan di sana," jelas Argo.

Kepolisian sudah memiliki bukti permulaan yang cukup untuk membuktikan dugaan adanya penyimpangan anggaran dari kegiatan kemah. Penyidik sudah memeriksa dari kemenpora serta LPJ keuangan dan ditemukan mark up yang berbeda faktanya dengan yang tertulis di LPJ.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, pada Jumat (23/11) memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus ini. Sambangi Polda Metro Jaya, Dahnil mengaku seolah dicari-cari dalam kasus dugaan korupsi kegiatan kemah dan apel di Kemenpora.

"Ini kan kegiatan yang diinisiasi oleh Kemenpora yang melibatkan Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor. Tapi, anehnya cuma kami yang diperiksa dan dicari-cari,” kata Dahnil di Polda Metro Jaya, Jumat (23/11).

Baca juga: Kasus Kemah Pemuda, Polda: Tak Ada Penyimpangan LPJ GP Ansor

Dahnil sendiri mengaku paham mengapa sampai acara kemah pemuda Islam Indonesia pada 2017 itu kini berbuntut pada dugaan adanya penyelewengan dana. Sikapnya yang selalu kritis terhadap pemerintah merupakan alasan sampai dirinya harus menjalani pemeriksaan hari ini.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi terkejut kegiatan Kemah dan Apel Pemuda Islam Indonesia 2017 dipermasalahkan penggunaan anggaranya. "Tentu saya sangat terkejut sebab selama ini tidak menemukan adanya permasalahan pada kegiatan yang digelar tahun lalu," ujarnya ketika ditemui usai menghadiri prosesi wisuda Universitas Sunan Giri Surabaya di Dyandra Convention Center Surabaya, Ahad (25/11).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement