Rabu 21 Nov 2018 07:46 WIB

Puskesmas Kota Malang Ditargetkan Jadi Badan Layanan Umum

Hal ini diharapkan dapat memberikan layanan kesehatan yang merata pada warga.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi layanan puskesmas.
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi layanan puskesmas.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --  Seluruh Puskesmas di Kota Malang ditargetkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di 2019. Keberadaan Puskesmas yang berbadan hukum BLUD secara berangsur akan menekan klinik swasta. 

Walikota Malang, Sutiaji mengatakan, selama ini tak semua klinik memberikan layanan kesehatan secara menyeluruh. Padahal sistem tersebut memberikan efek bagus dalam layanan kesehatan. Ketika menjadi BLUD, maka layanan Puskesmas akan lebih cepat dan maksimal. 

"Sehingga masyarakat bisa langsung berobat," ujar Sutiaji kepada wartawan di Kota Malang, belum lama ini.

Perubahan hukum pada Puskesmas juga akan memberikan pengaruh pada rumah sakit. Ketika terdapat rujukan ke rumah sakit pemerintah, maka itu akan semakin menghidupkan sistem yang tersedia. Dengan kata lain, target pemerintah terhadap layanan kesehatan dapat terpenuhi sebaik mungkin.

Di sisi lain, perubahan hukum pada Puskesmas juga akan berpengaruh pada dana kapitasi. Dana ini sendiri merupakan besaran pembayaran per bulan yang dibayar kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan. Biaya yang diberikan ini dapat langsung ditransfer BPJS ke masing-masing Puskesmas

Dengan adanya sistem baru tersebut, Sutiaji berharap seluruh warga Kota Malang dapat memegang kartu BPJS pada waktu lima tahun ke depan. Dalam hal ini, baik yang bersifat mandiri maupun jatah yang diberikan oleh pemerintah. Dengan demikian, layanan kesehatan dapat merata dilakukan di Puskesmas dan rumah sakit ke depannya.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang, Asih Tri Rachmi, mengungkapkan, persiapan untuk menjadikan Puskesmas menjadi BLUD sudah dilakukan sejak lama. Apalagi, dia melanjutkan, sebanyak 16 puskesmas sudah mendapat pelatihan dalam bidang manajemen.

Meski telah mendapatkan pelatihan dan mengaku siap secara keseluruhan, target tersebut sepertinya belum mampu diwujudkan dalam waktu dekat. Sebab, pihaknya harus melihat tingkat efektivitasnya terlebih dahulu untuk dikaji dari berbagai sisi. "Karena sistem pengelolaan keuangan harus berjalan semua, maka tahun depan masih dibuat percontohan," tambah dia.

Untuk tahun depan, Asih mengaku, baru dua Puskesmas dan satu rumah sakit yang dipastikan berubah menjadi BLUD. Tempat-tempat tersebut, yakni Puskemas Jati dan Puskesmas Dinoyo. Kemudian salah satu rumah sakit lainnya yang berada di Kota Malang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement