Rabu 14 Nov 2018 13:39 WIB

Cegah Stunting, 10 Desa di Kabupaten Bandung Jadi Prioritas

Perangkat desa diminta mengedukasi masyarakat tentang pencegahan stunting.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Cegah stunting. (ilustrasi)
Foto: Antara/Maulana Surya
Cegah stunting. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Sebanyak 10 desa di Kabupaten Bandung diprioritaskan untuk mendapatkan penyuluhan tentang pencegahan stunting atau pertumbuhan anak yang tidak berkembang. Desa-desa tersebut berada di Kecamatan Cicalengka, Ciparay, Pacet, Kertasari, Pasirjambu, Cikancung dan Paseh.

Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat, Kabupaten Bandung, Sri Laksmi mendorong agar seluruh perangkat desa di Kabupaten Bandung bisa meminimalisasi terjadinya stunting. Oleh karena itu, pihaknya bersama Kementerian Pendidikan memberikan sosialisasi tentang stunting.

"Masyarakat masih banyak yang belum tahu tentang stunting," ujarnya disela-sela acara sosialisasi pendidikan keluarga pada 1000 hari pertama kehidupan di Graha Arjasari, Rabu (14/11).

Ia menuturkan, para peserta yang terlibat dari perangkat desa sebanyak 500 orang lebih sejak Selasa (13/11) hingga Sabtu (17/11) mendatang. Mereka yang hadir maksimal tiga orang di antaranya terdapat perwakilan PKK, PAUD desa serta perangkat desa lainnya.

Menurutnya, ciri-ciri anak yang terkena stunting adalah mereka pada usia 8 hingga 10 menjadi pendiam dan tidak melakukan kontak mata. Kemudian, pertumbuhan melambat termasuk pertumbuhan gigi yang melambat.

Dirinya mengatakan, sosialisasi yang dilakukan kepada perangkat desa agar mereka bisa meminimalisasi terjadinya stunting di daerahnya. Sebab, dampak dari stunting adalah anak tidak memiliki kecerdasan maksimal, rentan terhadap penyakit dan produktivitas menurun.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Juhana mengungkapkan pihaknya mendorong agar seluruh perangkat desa bisa melakukan pendidikan kepada masyarakat tentang pencegahan stunting.

Termasuk memberitahukan tentang hal apa saja yang harus dilakukan orang tua kepada anak pada 1.000 hari pertama kelahiran. "Selain dilakukan oleh pusat, melalui APBD kita juga mendorong pencegahan stunting melalui pendidikan," katanya.

Ia pun mengajak seluruh kepala desa di Kabupaten Bandung untuk menganggarkan dana dalam upaya menekan angka stunting termasuk langkah pencegahannya. "Masyarakat masih ada yang belum paham tentang konsep pendidikan, salah satunya pendidikan keluarga," katanya.

Juhana pun mengapresiasi program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang menyosialisasikan tentang pencegahan stunting di Kabupaten Bandung melalui aspek pendidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement