REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menginstruksikan empat hal untuk melakukan antisipasi bencana banjir di wilayah DKI Jakarta. Menurutnya, antisipasi itu adalah pertama melakukan percepat pembangunan drainase.
"Pertama adalah mempercepat pembangunan drainase kemudian, pengerukan juga dan saluran saluran air. Yang kedua adalah mensiagakan pompa-pompa air pada titik-titik yang rawan banjir karena sifatnya genangan atau lebih rendah," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (12/11).
Menurutnya, ada lebih dari 450 pompa dalam kondisi siap untuk bekerja dengan baik. Terkait dengan pembangunan drainase, dia mengatakan pembangunan itu dilakukan di beberapa tempat di DKI Jakarta. Dia akan mengumumkan hal itu pada November.
Pembangunan drainase yang disebut vertikal drainase itu akan dibuat di gang-gang pemukiman padat, karena rumah-rumahnya tak memiliki halaman. Lalu, drainase vertikal itu juga akan dibangun di tempat-tempat yang memiliki cekungan karena tak bisa menyerap air. Pembangunan drainase vertikal itu juga dilakukan di tempat yang memiliki tanah sudah tidak bisa lagi menyerap air. Namun, pihaknya juga akan melakukan pemompaan.
"Malah nanti rencananya dilakukan secara masif, jadi termasuk rumah-rumah. Dan nanti sekalian skemanya sudah siap saya akan umumkan, termasuk insentifnya bagi rumah tangga dan perkantoran untuk mmbangun fasilitas drainase vertikal ini,” kata dia.
Antisipasi ketiga adalah rekayasa lalu lintas di tempat-tempat yang rawan banjir. Karena, menurutnya ada titik-titik yang sering terkena banjir namun tak ada antisipasi rekayasa lalu lintas. “Akibatnya dampak dirasakan oleh masyarakat banyak,” ungkap Anies.
Keempat, kata dia, pihaknya akan menggiatkan sosialisasi di pemukiman-pemukiman yang berpotensi terdampak banjir. Pihaknya dalam rangka meningkatkan kesiagapan warga terhadap banjir, Pemprov akan melakukan simulasi tanggap banjir mulai dari simulasi.