Rabu 07 Nov 2018 14:43 WIB

Jokowi Minta Pembangunan Rumah PNS, TNI, Polri Dipercepat

Pemerintah akan menyediakan rumah layak bagi ribuan aparatur negara.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (7/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong percepatan penyediaan rumah layak bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS, TNI, dan Polri segera dilakukan. Dalam rapat terbatas pembahasan penyediaan rumah bagi ASN, TNI, dan Polri, Jokowi meminta jajarannya untuk berkonsentrasi melakukan upaya percepatan penyediaan rumah yang layak tersebut.

"Saya kira kita sudah membicarakan ini tapi nanti saya minta masukan mengenai pelaksanaan di lapangan seperti apa. Tetapi yang jelas kita akan konsentrasi pada upaya percepatan penyediaan rumah yang baik, layak bagi 945 ribu ASN, 275 ribu Prajurit TNI, dan 360 ribu anggota Polri," kata Jokowi saat membuka ratas, Rabu (7/11).

Percepatan penyediaan rumah bagi ASN, TNI, dan Polri ini diharapkan dapat mendorong para anggota untuk semakin berkonsentrasi dalam bekerja. Selain itu, upaya percepatan ini diharapkan juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Tujuannya jelas, agar ASN, prajurit TNI, dan anggota Polri semakin konsentrasi dalam bekerja, dan selain itu memberikan efek ganda untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang muncul dari berbagai kegiatan percepatan pembangunan perumahan ini," ujar dia.

Presiden pun meminta jajarannya untuk melaporkan perkembangan penyediaan lahan hingga rencana pembangunan rumah layak serta aksesibilitas ke lokasi kerja. Selain itu, ia juga meminta adanya pengembangan kegiatan ekonomi untuk menopang kawasan pemukiman tersebut.

"Juga berkaitan terintegrasi dengan pengembangan kegiatan ekonomi dan menopang kawasan tersebut, dan model pembiayaan seperti apa, bisa dari APBN, bisa dari BUMN, bisa dari swasta, tapi modelnya seperti apa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement