Selasa 06 Nov 2018 18:00 WIB

Basarnas Lihat Kemungkinan Melanjutkan Pencarian Korban

Kalau ada kemungkinan korban masih bisa ditemukan, akan diperpanjang.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Petugas Basarnas mengevakuasi puing-puing pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610 ke Kapal KN Sar Sadewa, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Sabtu (3/11).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Petugas Basarnas mengevakuasi puing-puing pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610 ke Kapal KN Sar Sadewa, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Sabtu (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kantong jenazah pada hari kesembilan pencarian dan pengevakuasian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 kembali bertambah. Selain itu, berlanjut atau tidaknya proses pencarian korban akan ditentukan melalui evaluasi dan analisis yang dilakukan besok.

"Sampai tadi malam itu sudah 164 kantong jenazah. Hari ini, saya belum turun tadi sudah mendapat laporan, ada 17 kantong jenazah. Jadi, sudah 181," ujar Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Muhammad Syaugi, di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/11).

Syaugi menuturkan, saat berbicara dengan keluarga para korban, mereka mengaku sudah mengikhlaskan, tapi ingin proses identifikasi cepat dilakukan. Ia pun menjelaskan, proses identifikasi merupakan tanggung jawab Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

"Ada prosedurnya. Kalau tugas kami itu secepatnya menemukan korban kalau masih ada. Ini sudah hari kesembilan, besok hari ke-10, janji saya setelah tujuh hari ditambah tiga hari, terakhir besok," kata menambahkan.

Proses berikutnya, kata Syaugi, adalah melakukan evaluasi dan analisis terkait diperpanjang atau tidaknya proses pencarian dan pengevakuasian. Menurutnya, jika masih ada kemungkinan korban bisa ditemukan, akan diperpanjang.

"Kalau masih ada kemungkinan bisa ditemukan, ya kita perpanjang. Kalau tidak ada dipertemukan, ya tidak diperpanjang. Makanya, tergantung hari ini bagaimana trennya sampai besok pagi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement