Selasa 06 Nov 2018 07:51 WIB

15 Kecamatan di Bandung Barat Berpotensi Terkena Longsor

Salah satu yang paling rawan alias zona merah berada di Gununghalu.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
longsor di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat / Ilustrasi
Foto: Antara/Novrian Arbi
longsor di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat mengungkapkan sebanyak 15 kecamatan di Bandung Barat terdapat titik-titik yang berpotensi mengalami bencana tanah longsor. Salah satu yang paling rawan alias zona merah berada di Gununghalu.

"Kecuali Batujajar, hampir semua (kecamatan) berpotensi," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandung Barat, Agus Rudianto, Selasa (6/11).

Ia mengimbau kepada masyarakat di musim penghujan yang berada di wilayah rawan longsor dan bencana untuk berhati-hati. Ketika terdapat potensi bencana longsor diharapkan masyarakat bisa melaporkan hal tersebut kepada aparat kewilayahan.

"Siap siaga menghadapi musim hujan terutama di daerah rawan. Tenang dan tidak panik dan berdoa agar dijauhkan dari bencana," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandung Barat, Dicky Maulana mengungkapkan beberapa waktu lalu bencana terjadi di objek wisata Sanghyang Heuleut, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat yang rusak parah karena tertimpa bongkahan batu.

Menurutnya, tidak ada korban jiwa namun objek wisata Sanghyang Heuleut sementara ditutup untuk menghindari kejadian serupa. "Longsoran batu menimpa warung. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan luka, kejadiannya hari Sabtu (3/11)," katanya.

Selain itu, bencana longsor terjadi di Kampung Cinangka, Desa Buninegara, Kecamatan Gununghalu di dua titik pada Minggu (4/11), longsor tersebut mengancam sebuah masjid dan rumah warga. Anggota BPBD telah melakukan assessment, dibantu warga, petugas membersihkan material longsoran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement