Senin 05 Nov 2018 21:30 WIB

Seluruh Personel TNI yang Bantu Penanganan Gempa NTB Ditarik

Penarikan 2.670 personel TNI juga diikuti dengan penarikan 95 alat berat pendukungnya

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Bayu Hermawan
Personel TNI di Lombok (ilustrasi)
Foto: Dok Posko PDB Lombok
Personel TNI di Lombok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Seluruh personel TNI yang selama ini membantu penanganan pascagempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan ditarik dan dikembalikan ke kesatuannya masing-masing. Penarikan 2.670 personel TNI juga diikuti dengan penarikan 95 alat berat pendukungnya.

"Saat ini semua alat berat sudah berada di Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Carik. Alat-alat ini akan kita pulangkan bersama para pasukannya," ujar Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) bencana gempa Nusa Tenggara Barat (NTB) Mayjen TNI Madsuni.

Madsuni mengaku, penarikan pasukan yang berasal dari tiga Matra, TNI AD, TNI AL dan TNI AU tersebut seiring berakhirnya masa tugas Kogasgabpad di NTB. Menurut dia, penarikan pasukan dan personil itu juga menjadi salah satu bahasan pada rapat koordinasi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Gubernur NTB pada Ahad (4/11) .

"Penarikan kami lakukan secara bertahap, mulai 7 November hingga 20 Nopember 2018," ucapnya.

Madsuni menjelaskan, dengan ditariknya pasukan tersebut, maka Posko Kogasgabpad yang berada di eks Bandara Selaparang di Rembige, Kota Mataram dibubarkan. "Sejak Ahad dan Senin, kami telah mulai bongkar begitu kita selesai, karena kan tidak mungkin selamanya kita berada di sini," katanya.

Ia menambahkan, dengan ditariknya personel TNI, tugas selanjutnya akan dibebankan pada Pemda yang dibantu Kementerian PUPR untuk pembangunan rumah yang rusak.  "Untuk urusan rumah (rehabilitasi dan rekontruksi) itu pemda dan Kementerian PUPR. Tugas kami untuk pembersihan dan pembongkaran sudah selesai," ujarnya.

Madsuni tidak menampik jika masyarakat terdampak gempa belum siap ditinggal para personel TNI yang sejak masa tanggap darurat mendampingi. Namun begitu, dia optimistis Pemprov NTB dan masyarakat bisa kembali bangkit dan melanjutkan aktivitas secara normal. Dia juga mengimbau Pemda untuk proaktif turun ke lapangan mendampingi masyarakat terdampak gempa.

"Memang kalau dikatakan siap, ya belum sepenuhnya siap. Tapi kami tetap minta masyarakat tetap bisa, apalagi ini sudah masuk musim hujan," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement