Senin 05 Nov 2018 14:51 WIB

346 Sampel DNA Telah Terkumpul dari 138 Kantong Jenazah

Hingga kini sudah 14 korban yang teridentifikasi.

Puing pesawat Lion Air PK-LQP JT-610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (5/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Puing pesawat Lion Air PK-LQP JT-610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri sudah mengumpulkan 346 sampel DNA dari 138 kantong jenazah penumpang pesawat nahas Lion Air JT 610. Sampel terkumpul hingga Ahad malam (4/11) di Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Raden Said Sukanto di Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Pada fase dua postmortem, sudah ada 138 kantong jenazah dan sudah 346 sampel DNA yang kami kumpulkan," kata  kata Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan Polri Brigjen Pol dr Arthur Tampi, dalam pertemuan antara tim SAR gabungan dan keluarga penumpang di Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Senin (5/11).

Baca Juga

Arthur mengatakan hingga saat ini sudah terkumpul 255 data antemortem dengan rincian 212 data antemortem terkumpul di Rumah Sakit Polri dan 43 data antemortem terkumpul di Bangka Belitung. Dari total data antemortem yang terkumpul, ia melanjutkan, 194 data antemortem sudah terverifikasi, terdiri atas 125 data laki-laki, 64 data perempuan, tiga data anak dan dua data bayi.

Ia menjelaskan bahwa sampai sekarang sudah ada 14 jenazah penumpang yang berhasil diidentifikasi. Kepolisian masih terus melakukan proses rekonsiliasi dan identifikasi jenazah penumpang pesawat Lion Air JT 610, yang pada 29 Oktober jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pesawat Lion Air JT 610 yang membawa 189 penumpang dan kru jatuh di perairan Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Senin (29/10), setelah hilang kontak selama tiga jam.

Direktur Operasional Basarnas Brigadir Jenderal Marinir Bambang Suryo Aji sebelumnya memperkirakan kecil kemungkinan ada penumpang yang selamat dari musibah tersebut. Sebab pesawat diduga jatuh pada ketinggian 3.000 kaki dan menghantam keras permukaan air laut.

"Prediksi saya sudah tidak ada yang selamat karena korbannya yang ditemukan itu beberapa potongan (tubuh) saja sudah tidak utuh. Jumlah 189 (orang) itu bisa dinyatakan meninggal," kata Bambang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement