REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG— Calon Presiden nomor urut 1, Joko Widodo bercerita pengalamannya bersalaman dengan puluhan juta orang.
"Saat salaman itu saya hafal, mungkin karena sudah salaman dengan puluhan juta orang satu per satu," kata Jokowi, dalam Konsolidasi Tim Kampanye Daerah, Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Banten, di ICE Bumi Serpon Damai, Tangerang, Banten, Ahad (4/11).
Jutaan orang itu antara lain ia salami saat menjadi wali kota Solo, gubernur Jakarta hingga saat menjadi Presiden Indonesia.
"Saya 'nyalam' pedagang, 'nyalam' di balai kota, kemudian tadi malam waktu di KH Abuya Muhtadi, saya kan salaman itu terasa, 'oh ini saya salaman dengan bapak ibu salaman benar, yang ini salaman setengah-setengah, yang ini salaman tidak mendukung', jangan pikir saya tidak ada perasan saat salaman," tutur mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Meski sudah bersalaman dengan puluhan juta orang, tapi Jokowi mengaku masih terkena berita bohong (hoaks) mengenai dirinya.
"Ada yang mengatakan saya antek aseng, ibu saya Cina, anak saya bahkan langsung bikin kaos, mungkin karena dia anak muda tulisannya 'Cucunya Oey Hoi Liong', pakai topi juga sama, padahal ibu saya dari Boyolali, berpolitiklah dengan adab, adat dengan tata krama yang baik," kata Jokowi.
Ia pun mengaku sudah berupaya bersabar dalam empat tahun ini, tapi akhirnya tidak tahan juga. "Sabar, sabar, sabar ya sudah empat tahun sabar jadi saya harus jawab sekarang kalau tidak dijawab repot," ujar Jokowi.