Sabtu 03 Nov 2018 01:22 WIB

Mulai Marak DBD, Kemenkes Terus Sosialisasi di Daerah Rawan

Masyarakat diminta segera memeriksakan diri jika merasakan sakit.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Bocah korban Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Selasa (6/9).
Foto: Antara/ Rahmad
Bocah korban Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Selasa (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menyerang sejumlah wilayah di Indonesia terkait datangnya musim hujan. Menanggapi hal ini, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono mengimbau agar masyarakat segera memeriksakan diri apabila merasakan sakit.

"Masyarakat apabila ada keluhan berkaitan dengan kondisi kesehatannya harap segera kontrol dengan cara mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," kata Anung pada Republika.co.id, Jumat (2/11) lalu.

Sejumlah lima orang meninggal akibat DBD di Palangka Raya, Kalimantan Tengah selama tahun 2018. Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andhar Hari Purnomo, salah satu alasan pasien DBD meninggal karena terlambat meminta pertolongan kepada petugas kesehatan sebab menganggap demam yang dideritanya adalah hal biasa.

Selain mengimbau agar masyarakat lebih peka terhadap kondisi kesehatannya sendiri, Anung mengatakan Kemenkes terus melakukan sosialisasi kepada Puskesmas. Khususnya Puksesmas di daerah-daerah yang memang daerahnya rawan penyakit di musim hujan.

Anung mendorong masyarakat agar tetap berperilaku hidup bersih dan sehat, baik yang bersifat individual ataupun komunal. Pencegahan bersifat individual antara lain adalah cuci tangan dan buang sampah pada tempatnya.

"Pencegahan komunal tetap menggalakan kebersihan lingkungan secara bersama-sama," kata Anung melanjutkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement