Jumat 02 Nov 2018 19:31 WIB

Polisi Temukan Jok dan Sabuk Pengaman Lion Air

Barang-barang temuan itu telah diserahkan ke Basarnas.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah petugas SAR gabungan menurunkan kapal kecil untuk melakukan pencarian saat proses evakuasi pesawat Lion air JT 610 di Perairan Karawang, Jumat (2/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah petugas SAR gabungan menurunkan kapal kecil untuk melakukan pencarian saat proses evakuasi pesawat Lion air JT 610 di Perairan Karawang, Jumat (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kepolisian Republik Indonesia menerjunkan tim penyelam guna menyisir area jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Kabupaten Karawang hingga Jumat, (2/11). Hasilnya pada hari ini tim penyelam menemukan benda yang diduga berupa jok dan sabuk pengaman. Penemuan benda tersebut sekitar pukul 10.00 WIB.

Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan kegiatan pencarian dilakukan lewat tim permukaan maupun tim penyelaman. "Khusus hari ini tim penyelam dan tim yang melakukan sweeping di permukaan menemukan barang-barang yang diduga badan dari pesawat JT 610 antara lain, ada jok atau seat, tempat duduk kemudian ada seatbelt (sabuk pengaman), dari yang mungkin terhempas," katanya pada wartawan saat meninjau lokasi jatuhnya pesawat, Jumat (2/11) petang.

Barang-barang temuan itu selanjutnya akan diserahkan ke Basarnas. Kemudian dikumpulkan menjadi pada satu tempat di posko Tanjung Priok. "Ada 18 penyelam, yang bergantian, dan terus melaporkan kepada Basarnas apabila ada temuan-temuan baik itu barang-barang yang diduga adalah bagian daripada Lion Air itu," ujar Agung.

Para penyelam dibatasi waktu evakuasi bawah lautnya hingga pukul 17.00 WIB. Adapun evakuasi dan pemantauan yang berada permukaan siaga 24 jam.

"Kita bantu spenuhnya. Teman-teman Basarnas, semampu kita, dengan peraltan yang ada. Kita kurang lebih ada 18 kapal berbagai tipe. Semua membantu Badarnas bagaimana semaksimal mungkin kita bantu," ucap Agung.

Sebelumnya, kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 telah berhasil ditemukan. Proses pengevakuasian kotak hitam tersebut telah dilakukan dan sudah diserahkan ke pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Kotak hitam tersebut merupakan flight data recorder (FDR). Sedangkan kotal hitam lainnya, cockpit voice recorder (CVR), masih dalam proses pencarian hingga sore ini. Hingga hari ini, benda yang baru ditemukan juga termasuk turbin dan roda pesawat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement