Kamis 01 Nov 2018 17:51 WIB

Biaya Membeli Buah Lebih Kecil Dibanding Membeli Rokok

Tingkat kecukupan gizi masyarakat masih tergolong masih sangat rendah.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi Buah-Buahan
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ilustrasi Buah-Buahan

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Uang yang dikeluarkan masyarakat Purbalingga, Jawa Tengah, untuk membeli rokok, tercatat masih sangat besar. Bahkan bila dibandingkan dengan uang yang dikeluarkan masyarakat untuk membeli buah, ternyata tidak sampai separuhnya uang yang dikeluarkan warga untuk membeli rokok.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga Lily Purwati, Kamis (1/10), di sela acara pembukaan Festival Hasil Pertanian Kabupaten Purbalingga yang digelar di Alun-alun Purbalingga. Lily menyebutkan, biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk konsumsi tembakau mencapai Rp 47.625 per kapita per bulan.

Sementara biaya yang dikeluarkan untuk membeli buah-buahan, hanya Rp 15.433 per kapita per bulan. Bahkan berdasarkan data yang dikutip dari BPS Purbalingga pada 2016, Lily menyebutkan, biaya yang dikeluarkan untuk membeli tembakau ini mencapai hampir separuh dari biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi makanan dan minuman.

''Meski semua sektor yang dibeli masyarakat itu merupakan hasil produk pertanian, namun hal ini menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat terhadap tembakau masih sangat tinggi,'' jelasnya.

Yang memprihatinkan, menurut Lily, dalam hal konsumsi buah. Dia menyebutkan, dengan pengeluaran sebesar Rp 15.433 per kapita per bulan, maka tingkat kecukupan gizi masyarakat masih tergolong masih sangat rendah.

''Dengan tingkat pengeluaran itu, angka kecukupan gizi masyarakat yang dipenuhi dari konsumsi buah-buahan hanya mencapai 100 gram per kapita per hari. Padahal angka kecukupan yang dianjurkan minimal 400 gram per kapita per hari,'' jelasnya.

Untuk itu, dia menyebutkan, kampanye untuk meningkatkan tingkat konsumsi buah-buahan perlu terus digalakkan. ''Sangat memprihatinkan, bila tingkat konsumsi buah jauh lebih kecil dibanding dengan tingkat  konsumsi tembakau,'' kata dia.

Menurut Lily, salah satu upaya Dinas Pertanian untuk meningkatkan konsumsi buah di Purbalingga, adalah dengan menggelar Festival Hasil Pertanian yang digelar setiap tahun. Dalam ajang ini, selain dijual berbagai kebutuhan sembako, juga dijual berbagai produk unggulan hasil pertanian Kabupaten Purbalingga.

Festival Hasil Pertanian kali ini, menurutnya, diikuti para pelaku usaha produk pertanian dari 18 Balai Penyuluhan Pertanian di Purbalingga. Dalam acara tersebut juga digelar lomba ukir buah dan lomba produk buah pisang, sebagai bentuk kampanye gemar makan buah.

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga Widiono yang membuka acara tersebut, menyebutkan kegiatan Festival Hasil Pertanian merupakan sarana yang tepat untuk mengenalkan produk-produk pertanian unggulan di Purbalingga.

''Kami dari Pemkab Purbalingga berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas produk pertanian,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement